Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

NU Kutuk ISIS Nista Kemanusiaan!

PBNU—Pengurus Besar Nahdlatul Ulama—mengutuk keras aksi genosida kelompok Negara Islam Irak-Suriah (ISIS) terhadap 21 orang Kristen Mesir di Libya dan aksi-aksi lain yang kian meresahkan masyarakat dunia. (Kompas.com, 21/2) 

Salah satu aksi lain itu dilaporkan Daily Mail, Rabu (18/2), ISIS membakar hidup-hidup 45 warga Irak termasuk anak-anak di Provinsi Anbar, Irak. Para korban diletakkan di kerangkeng, lalu militan ISIS menyiram mereka dengan minyak dan membakarnya. Begitu laporan kepala polisi setempat, Kolonel Qasim Obeidi. (Merdeka.com, 18/2)

Ketua PBNU KH Maksum Machfoedz dalam keterangan pers tertulis di Jakarta, Jumat (20/2), menyatakan kelompok ISIS telah menistakan semua nilai kemanusiaan dan telah melakukan kejahatan paling keji, baik pada orang Syiah, Sunni, Kristen, Turkmen, Shabak, maupun Yazidi. 

Ia tegaskan aksi tersebut kejahatan genosida yang harus dipertanggungjawabkan di pengadilan internasional. Ia juga menyebut brutal tindakan ISIS mengeksekusi warga Jepang Haruna Yukata dan jurnalis Kenji Goto, serta pilot Yordania Maaz al-Kassasbeh. 

Karena itu, PBNU mengutuk keras perbuatan ISIS. PBNU juga menyerukan agar Pemerintah Indonesia ikut dalam upaya melawan gerakan radikal itu dan mengajak tokoh agama, organisasi pemuda, maupun organisasi masyarakat (ormas) untuk bersama-sama menolak ISIS masuk ke Indonesia. 

Indonesia diharapkan menjadi negara terdepan yang paling menolak ISIS. Juga diharapkan, pemerintah lebih mewaspadai usaha ISIS mencari anggota baru dari Indonesia. NU membantu pemerintah untuk itu, dan berada di depan dalam membangun Islam yang berakhlak, berbudaya, dan berperadaban. 

Kutukan PBNU itu dikeluarkan setelah tindakan kelompok ISIS semakin biadab, jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. Seruan PBNU kepada pemerintah untuk ikut gerakan memerangi ISIS selayaknya dipahami sebagai dorongan terhadap pemerintah untuk melindungi setiap warga negaranya dari tindakan keji ISIS. 

Dengan ikut gerakan melawan ISIS berarti pemerintah menahan dan menjaga posisi ISIS di tempatnya berada. Bukan dengan diam di tempat hingga bisa saja ujug-ujug ISIS malah sudah mengetuk pintu rumah kita! 

Kebiasaan melakukan pembiaran dalam berbagai hal tak boleh dilakukan dalam menghadapi musuh keji yang bisa secara tiba-tiba menyergap! Waspadai dan tahan mereka justru semasih jauh untuk menjangkau negeri kita! ***

0 komentar: