DK PBB (Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengesahkan resolusi memutus saluran sumber dana Negara Islam Irak-Suriah atau ISIS, antara lain dari penjualan minyak dan barang antik. (Kompas.com/BBC Indonesia, 13/2)
Didukung suara bulat semua anggota dari 15 negara, resolusi yang dirancang Rusia itu disahkan di markas PBB, Kamis (12/2). Resolusi menyebut semua perdagangan barang antik dari Suriah dilarang. Sanksi akan dijatuhkan kepada siapa pun yang membeli minyak dari ISIS dan kelompok-kelokpok afiliasinya, seperti Front Nusra.
Resolusi juga menyerukan pada negara-negara yang warganya disandera oleh ISIS untuk tidak membayar tebusan, baik langsung maupun melalui perantara. Resolusi DK PBB ini mengikat dan memberi wewenang untuk menerapkan resolusi dengan risiko sanksi-sanksi ekonomi.
Pengesahan resolusi dengan suara bulat itu, menurut wartawan BBC di PBB Nick Bryan, menunjukkan masyarakat internasional bersatu melawan ISIS.
Hal itu bisa dipahami karena perilaku ISIS jauh dari toleransi masyarakat beradab.
ISIS memenggal wartawan Jepang setelah pemerintah negaranya menolak bayar tebusan. Lebih buruk lagi, ISIS membakar hidup-hidup pilot Yordania setelah permintaan tebusan maupun penukaran dengan pembebasan teroris ditolak pemerintah Yordania.
Semua negara melawan ISIS, karena ISIS menilai nyawa manusia yang diculiknya—seperti wartawan Jepang itu—hanya sebatas uang tebusan.
Tindakan biadab ISIS itu bukan hanya membuat pemerintahan negara seluruh dunia antipati, tapi juga kelompok hacker Anonymous yang telah menumbangkan “senjata siber” ISIS berupa sejumlah akun media sosial yang dijadikan sarana perekrutan oleh organisasi tersebut.
Kompas Tekno, Rabu (11/2), merangkum laporan New York Post menyebutkan Anonymous telah menghancurkan atau mengekspos 800 akun Twitter, 12 laman Facebook, serta 50 alamat e-mail yang diduga digunakan ISIS. Semua jaringan internet terkait ISIS diburu Anonymous sebagai virus yang harus dimusnahkan.
Sedang di lapangan, sejak ISIS membakar pilot Yordania, rakyat negerinya murka sehingga pemerintahnya bersama sekutu dipimpin AS mengintensifkan serangan udara ke ISIS. Hal ini juga merupakan realisasi kesepakatan London bulan lalu untuk meningkatkan serangan sekutu terhadap ISIS!
Serangan internasional yang membuat ISIS semakin terjepit itu, justru bisa membuatnya jadi tambah keji! ***
0 komentar:
Posting Komentar