Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Pers dari Rakyat untuk Rakyat!

HPN—Hari Pers Nasional—9 Februari 2015, dirayakan di Batam, Kepulauan Riau, dengan tema Pers sehat bangsa hebat, di bawah tema besar Pers dari rakyat untuk rakyat. Dari rakyat untuk rakyat bagi pers secara universal merupakan realitas, yang jadi dasar eksistensinya sebagai pilar keempat negara demokrasi dengan hak kontrol terhadap tiga pilar lainnya: eksekutif, legislatif, dan yudikatif. 

 Di Indonesia, fungsi kontrol pers sebagai salah satu fungsi pers ditetapkan dalam UU tentang Pers No. 40/1999, bersama tiga fungsi pers lainnya, yakni menyalurkan informasi, sebagai medium pendidikan, dan hiburan.

Disebut dari rakyat, karena pers secara nyata dihidupi oleh rakyat lewat membeli surat kabarnya. Kalau rakyat tak membeli korannya, sebuah penerbitan tak akan mampu bertahan hidup. Agar rakyat membeli korannya, koran harus memuat berita atau tulisan yang memenuhi atau sesuai kepentingan rakyat. 

Koran harus menyalurkan dan mengekspresikan aspirasi rakyat. Ini yang disebut pers untuk rakyat. Dengan begitu, pers melakukan pemilihan umum setiap hari lewat pasar (electoral by market). Ketika sebuah koran tidak lagi berorientasi pada kepentingan rakyat, ia akan ditinggalkan pembaca dan tamatlah riwayatnya. 

 Jika orientasinya untuk kepentingan rakyat pembaca makin kuat, makin banyak pembacanya dan kian banyak pula orang memasang iklan di korannya. Banyaknya iklan mempersehat usaha penerbitan. 

 Pemilihan umum setiap hari lewat pasar sebagai penentu hidup-matinya pers inilah yang menjadi dasar posisi pers sebagai pilar keempat negara demokrasi dengan hak untuk melakukan kontrol kepada eksekutif dan legislatif yang dipilih rakyat empat atau lima tahun sekali, serta kontrol terhadap yudikatif yang dipilih eksekutif dan legislatif. 

 Sebagai pilar keempat itu, pers dari dan untuk rakyat yang menjalankan fungsi kontrolnya berperan menjaga agar pilar-pilar negara selalu kokoh karena bersih dari rayap-rayap yang menggerogoti eksekutif, legislatif, dan yudikatif. 

Namun, untuk menjalankan fungsi kontrol itu, pihak persnya sendiri juga harus sehat! Karena itulah, tema HPN kali ini Pers sehat bangsa hebat! Kalau persnya tak sehat membiarkan tiga pilar lainnya rapuh digerogoti rayap, sifat korup para penyelenggara negara, bangunan negara bisa roboh—seperti terjadi pada akhir era Orde Baru! Selamat Hari Pers Nasional 2015! ***

0 komentar: