MENPORA Imam Nahrawi, Jumat (8/5), mengumumkan Tim Transisi PSSI dengan anggota 17 orang. Pembentukan tim ini kelanjutan dari pembekuan PSSI lewat SK Menpora 17 April 2015, yang menyatakan pemerintah tidak mengakui seluruh kegiatan keolahragaan PSSI. (Kompas.com, 8/5)
Ke-17 nama anggota Tim Transisi PSSI itu, (1) FX Hadi Rudiatmo—Wali Kota Solo, (2) Lodewijk F Paulus, (3) Ridwan Kamil—Wali Kota Bandung, (4) Eddy Rumpoko—Wali Kota Batu, Jatim, (5) Ricky Yakobi, (6) Bibit Samad Riyanto—mantan wakil ketua KPK, (7) Darmin Nasution—mantan Gubernur BI, (8) Cheppy T Wartono, (9) Tommy Kurniawan—artis, (10) Iwan Lukminto, (11) Francis Wanandi, (12) Saut H Sirait, (13) Andrew Darwis, (14) Farid Husaini. (15) Zuhairi Misrawi, (16) Diaz Faisal Malik Hendropriyono, (17) Velix F Wanggai.
Tim Transisi memiliki empat tugas utama, yaitu menjalankan fungsi yang selama ini dilakukan PSSI, memastikan keikutsertaan Indonesia di event internasional terus berjalan, melakukan supervisi agar kompetisi tetap begulir, dan merencanakan pembentukan kepengurusan PSSI yang baru melalui mekanisme FIFA.
Semua tugas itu bisa berjalan jika FIFA tidak memberi sanksi pada Indonesia. Jadi ujian pertama bagi tim adalah mampu membuat FIFA menunda penjatuhan sanksi terhadap Indonesia 29 Mei 2015.
Peringatan kedua FIFA diterima PSSI Senin pekan lalu agar PSSI dan Menpora bersama menyelesaikan konflik mereka. Peringatan pertama FIFA April, menegur Menpora agar tak mengintervensi kompetisi PSSI.
Peringatan pertama FIFA dijawab Menpora dengan membekukan PSSI, kedua dijawab dengan pembentukan Tim Transisi. Dengan sikap kurang kooperatif pada FIFA itu, tugas Tim Transisi mengatasi kisruh sepak bola Indonesia jadi tak mudah.
Intervensi yang dimaksud FIFA adalah perintah Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dari Kemenpora agar mengeluarkan Persebaya dan Arema dari kompetisi ISL 2015 karena badan hukum klubnya ada masalah.
Tapi PSSI berdasar statuta FIFA tak mengenal BOPI atau yang sejenis di luar FIFA mengatur kompetisi. PSSI tak merespons perintah BOPI itu.
Bukan hanya membekukan PSSI, Menpora juga mengirim surat ke Mabes Polri untuk tidak memberi izin semua kompetisi di bawah PSSI.
Dengan itu PSSI tak bisa berkutik lagi, menyatakan kondisi force majeure, kepastian tak bisa kompetisi.
Ujian akhir semua tugas Tim Transisi itu membentuk pengurus baru PSSI mengikuti mekanisme FIFA! Jadi, kalau awalnya FIFA dicuekin, akhirnya dijadikan patron! ***
0 komentar:
Posting Komentar