FIFA—Otoritas Sepak Bola Dunia—lewat faksimile ke Menpora pada Jumat, 22 Mei 2015, yang ditandatangani Sekjen Jerome Valcke menolak bertemu tim transisi yang dikirim Menpora, sembari mengingatkan tenggat, 29 Mei 2015, jika konflik Menpora dan PSSI belum selesai FIFA akan menjatuhkan sanksi berupa pembekuan keanggotaan Indonesia.
Untuk menghindari ultimatum FIFA itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Menpora Imam Nahrawi merevisi SK Nomor 01307 Tahun 2015 tentang sanksi administratif berupa pembekuan terhadap PSSI.
Usai pertemuan dengan Menpora di Istana Wapres itu, JK mengadakan temu pers didampingi Ketua Dewan Kehormatan PSSI Agum Gumelar, Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan, dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia Rita Subowo.
"Dalam pertemuan itu disepakati, sepak bola nasional harus tetap jalan dan berkompetisi dengan baik. Untuk itu PSSI harus aktif lagi. Setelah (SK) itu direvisi, otomatis PSSI sudah diizinkan dan persoalan pun selesai," ujar Kalla. (Kompas.com, 25/5) Seiring dengan itu, dalam menyidangkan gugatan PSSI, Senin (25/5), PTUN menetapkan putusan sela agar Menpora menunda pembekuan terhadap PSSI. Terkesan, jalan menuju penyelesaian konflik terbuka dan sanksi FIFA bisa dihindari.
Namun, arah angin berubah ketika sorenya Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Menpora Gatot S Dewa Broto menggelar temu pers di Kemenpora menyatakan tidak ada kesepakatan seperti itu. Menurut dia, pertemuan Menpora dengan Wapres, PSSI, dan KOI itu hanya menghasilkan tiga opsi sementara. Ketiga opsi itu tetap pada keputusan Kemenpora membekukan PSSI, mencabut SK pembekuan, dan mencabut pembekuan PSSI, tetapi di bawah pengawasan Tim Transisi.
Dari tiga opsi itu, hanya satu (opsi kedua) yang lolos dari sanksi FIFA. Sementara dua opsi lainnya, merupakan intervensi Menpora melanggar article 13 dan 17 Statuta FIFA—seperti disebut dalam faksimile FIFA terakhir. Dengan dua opsi lawan satu sehingga probabilitas logisnya condong pemerintah akan menyambut dengan gagah jatuhnya sanksi FIFA terhadap sepak bola Indonesia untuk dalam jangka waktu tertentu dikucilkan dari sepak bola internasional!
Bahkan, untuk ikut SEA Games yang sudah dekat, tidak bisa. Sebab, semua cabang olahraga dalam arena Olimpiade dan games turunannya ditangani otoritas cabang olahraganya. Korban tragis pertama adalah Persib dan Persipura yang masing-masing juara grup Piala Asia Antarklub (AFC) dan masuk babak 16 besar, harus gugur di jalan demi sanksi FIFA! ***
"Dalam pertemuan itu disepakati, sepak bola nasional harus tetap jalan dan berkompetisi dengan baik. Untuk itu PSSI harus aktif lagi. Setelah (SK) itu direvisi, otomatis PSSI sudah diizinkan dan persoalan pun selesai," ujar Kalla. (Kompas.com, 25/5) Seiring dengan itu, dalam menyidangkan gugatan PSSI, Senin (25/5), PTUN menetapkan putusan sela agar Menpora menunda pembekuan terhadap PSSI. Terkesan, jalan menuju penyelesaian konflik terbuka dan sanksi FIFA bisa dihindari.
Namun, arah angin berubah ketika sorenya Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Menpora Gatot S Dewa Broto menggelar temu pers di Kemenpora menyatakan tidak ada kesepakatan seperti itu. Menurut dia, pertemuan Menpora dengan Wapres, PSSI, dan KOI itu hanya menghasilkan tiga opsi sementara. Ketiga opsi itu tetap pada keputusan Kemenpora membekukan PSSI, mencabut SK pembekuan, dan mencabut pembekuan PSSI, tetapi di bawah pengawasan Tim Transisi.
Dari tiga opsi itu, hanya satu (opsi kedua) yang lolos dari sanksi FIFA. Sementara dua opsi lainnya, merupakan intervensi Menpora melanggar article 13 dan 17 Statuta FIFA—seperti disebut dalam faksimile FIFA terakhir. Dengan dua opsi lawan satu sehingga probabilitas logisnya condong pemerintah akan menyambut dengan gagah jatuhnya sanksi FIFA terhadap sepak bola Indonesia untuk dalam jangka waktu tertentu dikucilkan dari sepak bola internasional!
Bahkan, untuk ikut SEA Games yang sudah dekat, tidak bisa. Sebab, semua cabang olahraga dalam arena Olimpiade dan games turunannya ditangani otoritas cabang olahraganya. Korban tragis pertama adalah Persib dan Persipura yang masing-masing juara grup Piala Asia Antarklub (AFC) dan masuk babak 16 besar, harus gugur di jalan demi sanksi FIFA! ***
0 komentar:
Posting Komentar