CEO pabrik gadget Apple, Tim Cook, berkukuh menolak permintaan FBI membuat backdoor untuk membuka data iPhone yang diduga milik teroris pelaku penembakan di San Benardino, Syed Ridwan Farook. Bahkan, upaya hukum FBI menekan Apple lewat pengadilan ditolak Cook.
Kenapa dia tak mau membantu penyelidikan pihak yang berwajib, Cook menulis alasannya di situs Apple, karena backdoor tersebut terlalu berbahaya untuk dibuat. Backdoor yang diminta FBI itu memungkinkan passcode untuk dimasukkan secara elektronik sehingga iPhone lebih mudah dijebol dengan teknik brutte force, yakni menebak angka kunci dengan memasukkan jutaan kombinasi per detik dengan bantuan komputer.
Apple khawatir program macam itu nantinya bisa digunakan untuk membuka iPhone lain di luar kepunyaan sang teroris, tak peduli siapa pemiliknya ataupun berapa banyaknya. (Kompas.com, 18/2/2016)
Memang, pihak Pemerintah AS dalam hal ini hanya ingin memakai backdoor itu satu kali. Namun, tak ada jaminan sang program berbahaya tak bakal jatuh ke lain pihak atau digunakan oleh pihak berwajib untuk keperluan lain. "Ini ibaratnya membuat satu master key yang bisa dipakai membuka ratusan juta kunci—dari pintu testoran, bank, toko-toko, hingga rumah-rumah," jelas Cook.
Mengenai upaya FBI menggunakan "all writs act" dari tahun 1789 UU Federal untuk memperluas otoritasnya hingga bisa memaksa Apple memenuhi perintah pengadilan, menurut Cook, implikasinya akan luas ke masa depan. Pemerintah AS bakal memiliki kuasa untuk memata-matai ponsel siapa pun untuk mengambil data dan bisa memerintahkan Apple untuk menyadap informasi pengguna.
Cook menganggap menentang perintah FBI itu suatu hal yang serius. Namun, dia harus angkat bicara mengenai hal yang dia pandang sebagai tindakan melampaui batas dari pemerintah. Sikap keras Tim Cook itu eksplisit, tak hanya menjaga keamanan gadget produksi pabriknya, tapi secara komprehensif dan futuristik mencegah usaha peretasan informasi milik pengguna gadget oleh dan atas nama pemerintah, di seluruh dunia.
Lebih menarik lagi, perintah untuk membuat jalan membobol itu atas gadget milik teroris yang merupakan musuh negara dan umat manusia yang harus dihabisi. Tapi demi informasi terkait seorang teroris harus mengorbankan kepentingan keamanan informasi milik seluruh umat manusia, juga kurang bijaksana. Apalagi kalau master key pembobol gadget semua orang itu jatuh ke tangan teroris, mudarat yang ditakutkan Cook benar-benar mengerikan. ***
Apple khawatir program macam itu nantinya bisa digunakan untuk membuka iPhone lain di luar kepunyaan sang teroris, tak peduli siapa pemiliknya ataupun berapa banyaknya. (Kompas.com, 18/2/2016)
Memang, pihak Pemerintah AS dalam hal ini hanya ingin memakai backdoor itu satu kali. Namun, tak ada jaminan sang program berbahaya tak bakal jatuh ke lain pihak atau digunakan oleh pihak berwajib untuk keperluan lain. "Ini ibaratnya membuat satu master key yang bisa dipakai membuka ratusan juta kunci—dari pintu testoran, bank, toko-toko, hingga rumah-rumah," jelas Cook.
Mengenai upaya FBI menggunakan "all writs act" dari tahun 1789 UU Federal untuk memperluas otoritasnya hingga bisa memaksa Apple memenuhi perintah pengadilan, menurut Cook, implikasinya akan luas ke masa depan. Pemerintah AS bakal memiliki kuasa untuk memata-matai ponsel siapa pun untuk mengambil data dan bisa memerintahkan Apple untuk menyadap informasi pengguna.
Cook menganggap menentang perintah FBI itu suatu hal yang serius. Namun, dia harus angkat bicara mengenai hal yang dia pandang sebagai tindakan melampaui batas dari pemerintah. Sikap keras Tim Cook itu eksplisit, tak hanya menjaga keamanan gadget produksi pabriknya, tapi secara komprehensif dan futuristik mencegah usaha peretasan informasi milik pengguna gadget oleh dan atas nama pemerintah, di seluruh dunia.
Lebih menarik lagi, perintah untuk membuat jalan membobol itu atas gadget milik teroris yang merupakan musuh negara dan umat manusia yang harus dihabisi. Tapi demi informasi terkait seorang teroris harus mengorbankan kepentingan keamanan informasi milik seluruh umat manusia, juga kurang bijaksana. Apalagi kalau master key pembobol gadget semua orang itu jatuh ke tangan teroris, mudarat yang ditakutkan Cook benar-benar mengerikan. ***
0 komentar:
Posting Komentar