SATELIT milik Bank Rakyat Indonesia (BRIsat) meluncur ke orbit Minggu (19/6/2016) pagi pukul 04.39 WIB dibawa roket Ariane 5 dari bandar antariksa Kourou, French Guyana, Amerika Selatan. BRIsat akan mengorbit di atas Pulau Papua, Indonesia, pada koordinat 150,5 derajat Lintang Timur.
BRIsat akan beroperasi efektif memfasilitasi layanan perbankan pekan kedua Agustus 2016, melayani lebih dari 10.600 kantor cabang BRI, 236 ribu gerai jaringan elektronik, dan 53 juta nasabah BRI. Satelit seharga Rp3,375 triliun itu akan meningkatkan efisiensi, menurunkan 40% dari total biaya operasional penyewaan 23 transponder satelit yang menelan Rp500 miliar per tahun. (MetroTV/Antara, 19/6/2016)
Dirut BRI Asmawi Syam menyatakan BRIsat mengawali era baru industri perbankan digital. "BRIsat juga menjadi langkah awal dalam industri finansial secara global," ujar Asmawi di Kourou. BRIsat, tambahnya, satelit perbankan pertama di dunia yang dimiliki dan dioperasikan perusahaan perbankan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla dari Kantor Pusat BRI dalam konferensi video dengan Asmawi di Kourou mengatakan pengoperasian satelit itu akan menekan biaya operasional kantor-kantor cabang BRI yang tersebar di daerah terpencil dari Sabang sampai Merauke. Penurunan biaya ini, menurut JK, secara otomatis akan bisa menurunkan biaya bunga pinjaman.
Harapan JK itu direspons Wakil Dirut BRI Sunarso, "Iya (bunga pinjaman bisa turun)." Semua efisiensi itu akan dikalkulasi dan ditransmisikan menjadi suku bunga kredit yang insya Allah bisa ditekan, jelas Sunarso. (detikfinance, 19/6/2016)
Terpenting dengan dukungan kemudahan komunikasi itu, pelayanan terhadap nasabah pinggiran, di lokasi-lokasi terkucil, bisa ditingkatkan sekelas dengan nasabah di pusat-pusat layanan BRI. Peningkatan dimaksud, antara lain dalam diversifikasi produk hingga benar-benar memenuhi kebutuhan berbagai segmen masyarakat sesuai dengan karakter ekonomi lokasinya. Jangkauan satelit pun sekaligus memberi makna perluasan dan pemerataan layanan dan manfaat BRI bagi mayoritas rakyat Indonesia.
Pemaknaan setiap kemajuan BRI sebagai cerminan kemajuan rakyat Indonesia, itulah esensinya. Sehingga, kebanggaan nasional atas pemilikan BRIsat sebagai satu-satunya di dunia satelit yang dimiliki dan dioperasikan bank, sekaligus membawa manfaat yang sebanding kepada masyarakat.
Untuk itu, BRIsat harus dimaksimalkan sebagai pemerata kemakmuran, dan dijaga tak berubah menjadi tentakel, tangan-tangan gurita pengisap ekonomi rakyat. ***
Dirut BRI Asmawi Syam menyatakan BRIsat mengawali era baru industri perbankan digital. "BRIsat juga menjadi langkah awal dalam industri finansial secara global," ujar Asmawi di Kourou. BRIsat, tambahnya, satelit perbankan pertama di dunia yang dimiliki dan dioperasikan perusahaan perbankan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla dari Kantor Pusat BRI dalam konferensi video dengan Asmawi di Kourou mengatakan pengoperasian satelit itu akan menekan biaya operasional kantor-kantor cabang BRI yang tersebar di daerah terpencil dari Sabang sampai Merauke. Penurunan biaya ini, menurut JK, secara otomatis akan bisa menurunkan biaya bunga pinjaman.
Harapan JK itu direspons Wakil Dirut BRI Sunarso, "Iya (bunga pinjaman bisa turun)." Semua efisiensi itu akan dikalkulasi dan ditransmisikan menjadi suku bunga kredit yang insya Allah bisa ditekan, jelas Sunarso. (detikfinance, 19/6/2016)
Terpenting dengan dukungan kemudahan komunikasi itu, pelayanan terhadap nasabah pinggiran, di lokasi-lokasi terkucil, bisa ditingkatkan sekelas dengan nasabah di pusat-pusat layanan BRI. Peningkatan dimaksud, antara lain dalam diversifikasi produk hingga benar-benar memenuhi kebutuhan berbagai segmen masyarakat sesuai dengan karakter ekonomi lokasinya. Jangkauan satelit pun sekaligus memberi makna perluasan dan pemerataan layanan dan manfaat BRI bagi mayoritas rakyat Indonesia.
Pemaknaan setiap kemajuan BRI sebagai cerminan kemajuan rakyat Indonesia, itulah esensinya. Sehingga, kebanggaan nasional atas pemilikan BRIsat sebagai satu-satunya di dunia satelit yang dimiliki dan dioperasikan bank, sekaligus membawa manfaat yang sebanding kepada masyarakat.
Untuk itu, BRIsat harus dimaksimalkan sebagai pemerata kemakmuran, dan dijaga tak berubah menjadi tentakel, tangan-tangan gurita pengisap ekonomi rakyat. ***
0 komentar:
Posting Komentar