RAMADAN selalu dirindu. Ramadan punya Lailatulkadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Ramadan penuh berkah, magfirah, dan rahmat pembebasan dari api neraka. Ramadan yang di dalamnya turun Alquran, petunjuk dan cahaya, penuh hidayah.
Ramadan saat pintu-pintu surga dibuka berkat banyaknya amal saleh mukminin. Ramadan, saat pintu-pintu neraka ditutup sebagai rahmat bagi mukminin meninggalkan maksiat. Ramadan, saat setan-setan dibelenggu, tidak bisa memengaruhi manusia.
Untuk itu, selamat datang Ramadan. Berkat kedatanganmu, orang yang sebelumnya berperilaku di bawah kendali setan, bisa membebaskan diri dan lepas dari perbuatan di bawah pengaruh setan. Seperti kegemarannya mengunggah dan menyebarkan fitnah dan intrik di media sosial.
Andaikan kebiasaan di bawah pengaruh setan itu telah mendarah daging pada diri orang tertentu, sehingga tanpa pengaruh dan kendali setan pun ia tetap melakukan kebiasaan (yang disukai) setan itu, Ramadan penuh khidmat mungkin bisa menyadarkannya. Kesadaran yang membuat segala ibadah Ramadan dilakukan dengan ikhlas, memasrahkan secara totalitas jiwa raga dalam takwa.
Kesadaran itu didasari keyakinannya bahwa orang yang berpuasa Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala Allah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan pahala puasa Ramadan itu dilipatgandakan tanpa batas oleh Allah. Derajat orang yang berpuasa Ramadan diangkat, termasuk shiddiqin dan syuhada.
Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yakni ketika berbuka dan ketika bertemu Allah. Orang yang berpuasa mendapat keistimewaan dengan surga yang dikhususkan buat mereka, yaitu Ar-Royyan.
Barang siapa melakukan Qiyam Ramadan (salat tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Jika salat tarawih bersama imam sampai selesai, dicatat untuknya salat semalam suntuk.
Demikian berbagai keutamaan Ramadan yang membuatnya selalu dirindu. Malam nanti insya Allah dia akan tiba, sambutlah dengan sebaik-baiknya. Bukan hanya dengan spanduk dan baliho besar, tapi lebih utama dengan kesiapan jiwa untuk memenuhi Ramadan dengan semua ibadah siangnya dan ibadah malamnya.
Lebih penting dari semua itu, Ramadan adalah bulan belajar dan melatih diri untuk diamalkan ketakwaannya setahun penuh ke depan, memenuhi kodrat dari Sang Maha Pencipta, "Tidak kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku." Marhaban ya Ramadan! ***
Ramadan saat pintu-pintu surga dibuka berkat banyaknya amal saleh mukminin. Ramadan, saat pintu-pintu neraka ditutup sebagai rahmat bagi mukminin meninggalkan maksiat. Ramadan, saat setan-setan dibelenggu, tidak bisa memengaruhi manusia.
Untuk itu, selamat datang Ramadan. Berkat kedatanganmu, orang yang sebelumnya berperilaku di bawah kendali setan, bisa membebaskan diri dan lepas dari perbuatan di bawah pengaruh setan. Seperti kegemarannya mengunggah dan menyebarkan fitnah dan intrik di media sosial.
Andaikan kebiasaan di bawah pengaruh setan itu telah mendarah daging pada diri orang tertentu, sehingga tanpa pengaruh dan kendali setan pun ia tetap melakukan kebiasaan (yang disukai) setan itu, Ramadan penuh khidmat mungkin bisa menyadarkannya. Kesadaran yang membuat segala ibadah Ramadan dilakukan dengan ikhlas, memasrahkan secara totalitas jiwa raga dalam takwa.
Kesadaran itu didasari keyakinannya bahwa orang yang berpuasa Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala Allah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan pahala puasa Ramadan itu dilipatgandakan tanpa batas oleh Allah. Derajat orang yang berpuasa Ramadan diangkat, termasuk shiddiqin dan syuhada.
Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yakni ketika berbuka dan ketika bertemu Allah. Orang yang berpuasa mendapat keistimewaan dengan surga yang dikhususkan buat mereka, yaitu Ar-Royyan.
Barang siapa melakukan Qiyam Ramadan (salat tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Jika salat tarawih bersama imam sampai selesai, dicatat untuknya salat semalam suntuk.
Demikian berbagai keutamaan Ramadan yang membuatnya selalu dirindu. Malam nanti insya Allah dia akan tiba, sambutlah dengan sebaik-baiknya. Bukan hanya dengan spanduk dan baliho besar, tapi lebih utama dengan kesiapan jiwa untuk memenuhi Ramadan dengan semua ibadah siangnya dan ibadah malamnya.
Lebih penting dari semua itu, Ramadan adalah bulan belajar dan melatih diri untuk diamalkan ketakwaannya setahun penuh ke depan, memenuhi kodrat dari Sang Maha Pencipta, "Tidak kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku." Marhaban ya Ramadan! ***
0 komentar:
Posting Komentar