PRESIDEN AS Donald Trump mengaku malu akibat RUU pengganti Obamacare yang dia usulkan bersama Partai Republik belum bisa disahkan legislatif meski Senat dan DPR dikuasai Partai Republik. Ketua DPR Paul Ryan dan Trump menunda pemungutan suara dan menarik RUU itu setelah mengetahui tidak diudukung minimal 215 suara Republik. "Kami tidak bisa mendapatkan satu pun suara dari Partai Demokrat dan kami agak malu menarik RUU itu," kata Trump kepada Washington Post, dikutip Antara, Sabtu (25/3/2017).
Padahal, yang terjadi sebenarnya, sekitar 28 sampai 35 anggota Partai Republik di legislatif yang terhimpun dalam Freedom Caucus menentang RUU American Health Care Act (AHCA) tersebut. Beberapa dari mereka menyatakan tidak puas karena RUU itu terlalu parah, sedangkan sebagian lainnya menilai perubahan yang ditawarkan RUU itu tidak jauh berbeda dari Obamacare.
RUU itu sendiri tidak populer di mata publik, hanya didukung 17% responden yang disurvei. Menurut Badan Anggaran Kongres, AHCA akan mengurangi defisit AS sampai 336 miliar dolar AS antara 2017—2026. Namun, lapor BBC, warga AS tanpa asuransi kesehatan melonjak menjadi 52 juta orang atau naik 24 juta orang dari saat Obamacare berlaku.
Kegagalan ini menjadi pukulan telak bagi Sang Presiden, padahal menyingkirkan lalu mengganti Obamacare—sistem layanan kesehatan untuk warga AS—merupakan janji penting Trump selama kampanye pemilihan presiden. Ini kegagalan kedua terwujudnya janji kampanye Trump, setelah banding yang diajukan pemerintahannya ditolak atas putusan pengadilan yang membatalkan surat perintah eksekutifnya tentang pembatasan masuk imigran dan pengungsi dari sejumlah negara muslim.
Minggu, 26 Maret 2017, Trump mencuit di akun twitter-nya @realDonaldTrump, Demokrat tersenyum di DC berkat Freedom Caucus menyelamatkan Obamacare! (CNN-politics, 26/3/2017).
Di balik penarikan RUU itu dari legislatif, CNN melaporkan sebenarnya Gedung Putih telah melakukan pembahasan dan tawar-menawar yang intensif dengan Freedom Caucus, namun Caucus tidak dapat memahami dan tetap menolak sejumlah pemangkasan atas Obamacare yang merugikan warga.
Namun, Gedung Putih masih terus berusaha meloloskan RUU tersebut. Setelah seorang anggota parlemen Republik asal Texas, Ted Poe, Sabtu, mengundurkan diri dari Freedom Caucus, Reince Preibus, kepala staf Gedung Putih, Minggu, mengatakan kepada Fox News, Gedung Putih akan terus menegosiasi Caucus dan bekerja dengan Demokrat sekalipun. ***
RUU itu sendiri tidak populer di mata publik, hanya didukung 17% responden yang disurvei. Menurut Badan Anggaran Kongres, AHCA akan mengurangi defisit AS sampai 336 miliar dolar AS antara 2017—2026. Namun, lapor BBC, warga AS tanpa asuransi kesehatan melonjak menjadi 52 juta orang atau naik 24 juta orang dari saat Obamacare berlaku.
Kegagalan ini menjadi pukulan telak bagi Sang Presiden, padahal menyingkirkan lalu mengganti Obamacare—sistem layanan kesehatan untuk warga AS—merupakan janji penting Trump selama kampanye pemilihan presiden. Ini kegagalan kedua terwujudnya janji kampanye Trump, setelah banding yang diajukan pemerintahannya ditolak atas putusan pengadilan yang membatalkan surat perintah eksekutifnya tentang pembatasan masuk imigran dan pengungsi dari sejumlah negara muslim.
Minggu, 26 Maret 2017, Trump mencuit di akun twitter-nya @realDonaldTrump, Demokrat tersenyum di DC berkat Freedom Caucus menyelamatkan Obamacare! (CNN-politics, 26/3/2017).
Di balik penarikan RUU itu dari legislatif, CNN melaporkan sebenarnya Gedung Putih telah melakukan pembahasan dan tawar-menawar yang intensif dengan Freedom Caucus, namun Caucus tidak dapat memahami dan tetap menolak sejumlah pemangkasan atas Obamacare yang merugikan warga.
Namun, Gedung Putih masih terus berusaha meloloskan RUU tersebut. Setelah seorang anggota parlemen Republik asal Texas, Ted Poe, Sabtu, mengundurkan diri dari Freedom Caucus, Reince Preibus, kepala staf Gedung Putih, Minggu, mengatakan kepada Fox News, Gedung Putih akan terus menegosiasi Caucus dan bekerja dengan Demokrat sekalipun. ***
0 komentar:
Posting Komentar