PERTAMA kali terjadi, Presiden AS Donald Trump mengundang seluruhnya 100 anggota Senat ke Gedung Putih, Rabu (26/4/2017), untuk membahas ancaman Korea Utara. Pertemuan itu dihadiri Menlu Rex Tillerson, Menhan John Mattis, Direktur Intelijen Nasional Dan Coats, dan Kepala Staf Gabungan Jenderal Joseph Dunford.
Washington semakin khawatir pada uji coba rudal dan nuklir Korut, serta ancamannya atas negara-negara tetangga di kawasan maupun bagi AS sendiri. (Kompas.com, 25/4/2017)
Ancaman Korut terakhir yang ditanggapi serius itu disampaikan lewat editorial Rodong Sinmun, corong partai buruh yang berkuasa, dikutip AFP, Senin (24/4/2017), menyatakan Korut akan melenyapkan AS dari muka bumi. Ditegaskan, militer Korut tidak takut pada AS. Pengerahan armada perang dengan kapal induk USS Carl Vinson ke Semenanjung Korea disebutkan sebagai "pemerasan militer terang-terangan" untuk memamerkan kekuatan pada Korut.
"Ancaman seperti itu mungkin mengejutkan ubur-ubur, tapi tidak akan mempan untuk DPRK," tegas Rodong Sinmun. DPRK singkatan dari Republik Demokratik Rakyat Korea. (detik-news, 24/4/2017)
Pernyataan itu disampaikan setelah militer Korut bersumpah akan menenggelamkan kapal induk AS USS Carl Vinsion. "Siap bertempur untuk menenggelamkan kapal induk AS dengan satu serangan," klaim militer Korut. Retorika Korut selalu memuncak setiap AS menggelar latihan dengan sekutunya, Korsel dan Jepang. Kali ini, USS Carl Vinson akan latihan bersama Maritim Jepang.
"Dunia akan menyaksikan bagaimana kapal induk nuklir Washington yang ceroboh berubah menjadi tumpukan baja berukuran besar terkubur di lautan dan bagaimana sebuah negara bernama Amerika dilenyapkan dari bumi ini," tulis situs propaganda Korut Uriminzokkiri.
Situasi yang memanas itu bermula dari cuitan Trump di Twitter yang cenderung meragukan kemampuan Korut dalam nuklir, tapi mencemaskan percobaan rudalnya yang mengganggu kawasan Semenanjung Korea. Sedang kehadiran USS Carl Vinson juga tugas rutin latihan dengan sekutu AS.
Namun, pada episode terakhir ini Trump tersengat saran Presiden Xi Jinping mengenai gelagat pemimpin Korut, menyerukan semua pihak menahan diri. Xi bicara lewat telepon dengan Trump, Minggu (23/4/2017), untuk menghindari tindakan yang bisa meningkatkan ketegangan.
Tiongkok cemas konflik terbuka Semenanjung Korea bisa menyebabkan ambruknya rezim Kim Jong-un. Itu akan mengirim gelombang besar pengungsi Korut membawa bencana kemanusiaan ke perbatasan utara Tiongkok. ***
Ancaman Korut terakhir yang ditanggapi serius itu disampaikan lewat editorial Rodong Sinmun, corong partai buruh yang berkuasa, dikutip AFP, Senin (24/4/2017), menyatakan Korut akan melenyapkan AS dari muka bumi. Ditegaskan, militer Korut tidak takut pada AS. Pengerahan armada perang dengan kapal induk USS Carl Vinson ke Semenanjung Korea disebutkan sebagai "pemerasan militer terang-terangan" untuk memamerkan kekuatan pada Korut.
"Ancaman seperti itu mungkin mengejutkan ubur-ubur, tapi tidak akan mempan untuk DPRK," tegas Rodong Sinmun. DPRK singkatan dari Republik Demokratik Rakyat Korea. (detik-news, 24/4/2017)
Pernyataan itu disampaikan setelah militer Korut bersumpah akan menenggelamkan kapal induk AS USS Carl Vinsion. "Siap bertempur untuk menenggelamkan kapal induk AS dengan satu serangan," klaim militer Korut. Retorika Korut selalu memuncak setiap AS menggelar latihan dengan sekutunya, Korsel dan Jepang. Kali ini, USS Carl Vinson akan latihan bersama Maritim Jepang.
"Dunia akan menyaksikan bagaimana kapal induk nuklir Washington yang ceroboh berubah menjadi tumpukan baja berukuran besar terkubur di lautan dan bagaimana sebuah negara bernama Amerika dilenyapkan dari bumi ini," tulis situs propaganda Korut Uriminzokkiri.
Situasi yang memanas itu bermula dari cuitan Trump di Twitter yang cenderung meragukan kemampuan Korut dalam nuklir, tapi mencemaskan percobaan rudalnya yang mengganggu kawasan Semenanjung Korea. Sedang kehadiran USS Carl Vinson juga tugas rutin latihan dengan sekutu AS.
Namun, pada episode terakhir ini Trump tersengat saran Presiden Xi Jinping mengenai gelagat pemimpin Korut, menyerukan semua pihak menahan diri. Xi bicara lewat telepon dengan Trump, Minggu (23/4/2017), untuk menghindari tindakan yang bisa meningkatkan ketegangan.
Tiongkok cemas konflik terbuka Semenanjung Korea bisa menyebabkan ambruknya rezim Kim Jong-un. Itu akan mengirim gelombang besar pengungsi Korut membawa bencana kemanusiaan ke perbatasan utara Tiongkok. ***
0 komentar:
Posting Komentar