AKIBAT Presiden
Suriah Bashar al-Assad terlalu kejam, menyerang rakyat sendiri dengan bom kimia
yang menewaskan lebih 100 warga sipil, 40-an di antaranya anak-anak, AS balas
dengan 60 rudal Tomahawk dan target menggulingkan Presiden Assad.
Itu pertanda
situasi perang lebih buruk akan pecah di Suriah, yang sudah enam tahun ini
nyaris semua kotanya menjadi puing perang saudara. Serangan 60 rudal Tomahawk menu
pembuka penggulingan Assad itu diluncurkan dari kapal perang USS Porter dan USS
Ross di Laut Tengah, menyasar pangkalan udara Shayrat, merusak sembilan pesawat
tempur, dan berbagai fasilitas bandara.
Dari Mar-a-Lago,
Florida, Presiden Donald Trump yang membuat perintah eksekutif serangan itu
menyebut Bashar al-Assad sebagai diktator yang tega menggunakan senjata kimia
untuk membunuh warga sipil. "Malam ini, saya berseru kepada seluruh
masyarakat dunia untuk bergabung dengan AS mengakhiri pembantaian dan
pertumpahan darah di Suriah," tegas Trump.
"Saya juga
mengajak warga dunia untuk berjuang bersama mengakhiri terorisme dalam segala
bentuk dan jenisnya," sambung Trump, seperti dikutip BBC (Kompas.com, 7/4).
Menlu AS Rex
Tillerson mempertegas persiapan langkah-langkah menggulingkan rezim Assad itu.
"Langkah itu sedang kami lakukan," ujarnya.
Langkah itu
sejalan dengan harapan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang menyambut
positif serangan AS ke Suriah. "Namun, apakah ini cukup? Saya tak
melihatnya cukup. Waktunya telah tiba untuk sebuah langkah nyata guna
melindungi rakyat Suriah yang tertindas," tegasnya, seperti dikutip AFP.
Menlu Turki
Mevlut Cavugoslu memperjelas maksud Erdogan itu, "Sangat penting untuk
menggulingkan rezim Assad secepatnya dari Suriah".
Cavugoslu mengatakan
koalisi sudah diinformasikan mengenai serangan AS dan dia telah berkomunikasi
dengan Menlu Prancis dan Jerman. "Jika Assad tidak mau mundur, jika tidak
ada transisi pemerintah, dan jika dia terus melakukan kejahatan kemanusiaan,
langkah untuk menggulingkannya perlu dilakukan," tegasnya.
Mengantisipasi
perang antara AS dan sekutu lawan Suriah dan Rusia, Erdogan menyeru komunitas
internasional untuk menciptakan Zona Aman bagi warga sipil di utara Suriah.
Zona Aman ini, kata Erdogan, harus dilengkapi zona larangan terbang demi
memastikan keamanan kawasan tersebut.
Evakuasi warga
sipil ke Zona Aman itu harus dijamin komunitas internasional. Betapa, perang
mengakhiri rezim Assad itu juga demi rakyat Suriah kembali hidup damai, di
suatu hari nanti. ***
0 komentar:
Posting Komentar