KEBISINGAN Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang membuat daerah ikut bergetar akhirnya berlalu. Komitmen investasi yang sempat terimbas getaran tersebut realisasinya bisa didorong ulang agar segera terwujud.
Terutama daerah, harus rajin melakukan check list (memeriksa ulang daftar) komitmen investasi yang sudah masuk tapi tak kunjung direalisasikan. Betapa pengalaman lazim bagi daerah, banyak orang mengaku investor yang datang dan dilayani sebaik-baiknya, dipandu ke lapangan dengan tawaran segala bantuan fasilitas kemudahan prosesnya, tapi realisasi penanaman modalnya tak kunjung terwujud.
Contohnya di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pusat di Jakarta, saat ini tercatat komitmen investasi sebesar Rp3.657,5 triliun. (detik-finance, 18/4/2017) Betapa besar angka komitmen investasi itu dibanding realisasi investasi sepanjang 2016 sebesar Rp612,8 triliun. Itu merupakan peningkatan 12,4% dari capaian 2015 sebesar Rp545,4 triliun. (Tempo.co 25/1/2017)
Tampak, realisasinya hanya seperenam dari komitmen yang masuk. Itu pun realisasinya bisa dicapai berkat gigihnya orang BKPM mem-follow up komitmen ke investor, didukung penciptaan sentimen positif untuk investasi lewat sekian banyak paket kebijakan deregulasi bidang ekonomi sepanjang pemerintahan Jokowi-JK.
Nah, usai beberapa saat lalu kebisingan dua putaran Pilgub DKI sempat agak mengganggu promosi investasi di daerah, kini menjadi momentum bagi mendorong peningkatan realisasi investasi.
Realisasi investasi perlu terus ditingkatkan untuk menciptakan lapangan kerja baru, menampung angkatan kerja baru di negeri kita yang setiap tahun tumbuh sekitar 3 juta orang. Dengan realisasi Rp612,8 triliun pada 2016 itu, menurut Kepala BKPM Thomas Lembong, lapangan kerja baru yang terbuka secara akumulatif sebesar 1.392.380 orang. Jadi, masih harus ditingkatkan lagi untuk mengejar jumlah angkatan kerja baru.
Bagi daerah Lampung, dengan pembangunan jalan tol yang sebentar lagi mulai bisa dilalui, peluang peningkatan investasi terbuka, khususnya di kawasan dekat jalan tol. Selain itu, Pemprov juga tengah menyiapkan kawasan industri di Way Pisang. Kesempatan bukan cuma terbuka buat investor luar, melainkan juga pengusaha lokal mendapat kesempatan pertama menuangkan gagasan usaha industri di kawasan tersebut, dengan meningkatkan skala usahanya untuk dimodali perbankan.
Ayo pengusaha lokal, peras otak lahirkan gagasan usaha yang relevan, jangan cuma jadi penonton. ***
Contohnya di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pusat di Jakarta, saat ini tercatat komitmen investasi sebesar Rp3.657,5 triliun. (detik-finance, 18/4/2017) Betapa besar angka komitmen investasi itu dibanding realisasi investasi sepanjang 2016 sebesar Rp612,8 triliun. Itu merupakan peningkatan 12,4% dari capaian 2015 sebesar Rp545,4 triliun. (Tempo.co 25/1/2017)
Tampak, realisasinya hanya seperenam dari komitmen yang masuk. Itu pun realisasinya bisa dicapai berkat gigihnya orang BKPM mem-follow up komitmen ke investor, didukung penciptaan sentimen positif untuk investasi lewat sekian banyak paket kebijakan deregulasi bidang ekonomi sepanjang pemerintahan Jokowi-JK.
Nah, usai beberapa saat lalu kebisingan dua putaran Pilgub DKI sempat agak mengganggu promosi investasi di daerah, kini menjadi momentum bagi mendorong peningkatan realisasi investasi.
Realisasi investasi perlu terus ditingkatkan untuk menciptakan lapangan kerja baru, menampung angkatan kerja baru di negeri kita yang setiap tahun tumbuh sekitar 3 juta orang. Dengan realisasi Rp612,8 triliun pada 2016 itu, menurut Kepala BKPM Thomas Lembong, lapangan kerja baru yang terbuka secara akumulatif sebesar 1.392.380 orang. Jadi, masih harus ditingkatkan lagi untuk mengejar jumlah angkatan kerja baru.
Bagi daerah Lampung, dengan pembangunan jalan tol yang sebentar lagi mulai bisa dilalui, peluang peningkatan investasi terbuka, khususnya di kawasan dekat jalan tol. Selain itu, Pemprov juga tengah menyiapkan kawasan industri di Way Pisang. Kesempatan bukan cuma terbuka buat investor luar, melainkan juga pengusaha lokal mendapat kesempatan pertama menuangkan gagasan usaha industri di kawasan tersebut, dengan meningkatkan skala usahanya untuk dimodali perbankan.
Ayo pengusaha lokal, peras otak lahirkan gagasan usaha yang relevan, jangan cuma jadi penonton. ***
0 komentar:
Posting Komentar