http://lampost.co/berita-rs-dharmais-dan-rs-harapan-kita-diretas
RS Dharmais dan RS Harapan Kita, Jakarta, akhir pekan lalu diretas pakai program jahat jenis ransomware
bernama WannaCry, yang mengunci sistem dan data pasien untuk meminta
tebusan Rp4 juta. Belum ada informasi apakah kedua rumah sakit bersedia
membayar tebusan yang diminta. (Kompas.com, 14/5)
Virus
jahat selama Februari lalu digunakan meretas Hollywood Presbyterian
Center di Los Angeles, AS, dengan tuntutan tebusan 17 ribu dolar AS atau
sekitar Rp226 juta. Mengutip New York Times, Kompas Tekno pada Minggu (15/4) melaporkan pihak Presbyterian membayar tebusan yang diminta karena itu merupakan solusi tercepat.
Keberadaan WannaCry dalam jaringan komputer rumah sakit diketahui pada 5 Februari 2017. Kemudian, ransomware ini mengunci segala bentuk komunikasi elektronik di rumah sakit.
Menurut
Presiden Hollywood Presbyterian Allen Stefanek, serangan itu tidak
sampai mengganggu jalannya proses pengobatan pasien atau mencuri data
pribadi pasien dan pengguna. Namun, efeknya cukup membuat pegawai
kesulitan berkomunikasi menggunakan perangkat elektronik.
Presbyterian
berusaha menangani serangan itu dan sudah meminta bantuan pemerintah.
Namun, meski telah berusaha dua pekan, serangan tersebut belum bisa
diatasi.
Administrator RS mendapat informasi bahwa solusi untuk
mendapatkan kembali akses yang terputus itu adalah dengan membayar
peretasnya. Inilah yang kemudian dituruti.
"Karena itu, dengan pertimbangan demi memulihkan operasional, kami lakukan itu (membayar tebusan)," jelas Stefanek.
Ransomware
sejenis program jahat yang menyerang dengan masuk ke komputer korban
dan memasang enkripsi atau kunci pada data milik pengguna. Serangannya
tidak selalu membuat data pribadi milik korban jadi bocor atau bisa
diakses oleh peretas. Peretas bisa mengunci data dan mencegah orang lain
melihatnya tanpa harus mengakses isinya.
Ransomware
WannaCry telah menyerang perusahaan berbagai sektor, dari bank, rumah
sakit, hingga telekomunikasi dan kereta api. Perusahaan antivirus Eset
menyatakan proses penyebaran masif terjadi oleh agresivitasnya yang
terus bekerja secara terstruktur. Bila satu komputer perusahaan telah
terinfeksi WannaCry, worm ransonware akan mencari sendiri komputer yang rentan untuk diinfeksi.
Untuk mencegah infeksi, Eset menyarankan segera meng-update komputer berbasis Windows ke versi lebih baru yang mendapat patch security dari Microsoft. Petunjuknya lihat Microsoft Security Bulletin MS17-010-Critical. ***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Senin, 15 Mei 2017
RS Dharmais dan RS Harapan Kita Diretas!
Langganan:
Posting Komentar
0 komentar:
Posting Komentar