LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa jumlah orang miskin di Indonesia September 2017 berkurang 1,19 juta jiwa berkat lancarnya penyaluran beras sejahtera (rastra) periode April-Agustus 2017, pemerintah menargetkan penyaluran bantuan sosial (bansos) pangan untuk 15.498.936 warga miskin dilakukan secara enam tepat (6T) Januari-Agustus 2018.
6T dimaksud, "Yakni tepat sasaran, tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, tepat harga, dan tepat administrasi," ujar Menteri Dalam Negeri Tjanjo Kumolo. (Kompas.com, 4/1)
Penyaluran bansos itu berupa beras sejahtera (rastra) dan bantuan pangan nontunai (BPNT) kepada keluarga penerima manfaat (KPM). "Mulai Januari sampai Agustus 2018, dengan sasaran berjumlah 15.498.936 KPM," jelas Tjahjo.
"Jangan sampai ada satu warga di daerah yang terhambat menerima haknya. Kita ingin pastikan bansos sampai tepat waktu setiap tanggal 25," tegas Tjahjo.
Demi kelancaran penyaluran bansos rastra dan BPNT, kata Tjahjo, akan dibentuk tim koordinasi (Tikor) bansos pangan di provinsi dan kabupaten/kota. Tikor nantinya diketuai sekretaris daerah untuk memastikan penyaluran bansos memenuhi 6T.
Sementara itu, untuk memastikan tercapainya 6T bansos pangan nontunai itu, Kementerian Sosial bekerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menyiapkan layanan informasi dan pengaduan masyarakat. Layanan ini tersedia untuk memastikan bansos yang diberikan diterima masyarakat yang membutuhkan.
Untuk layanan informasi dan pengaduan masyarakat itu disediakan nomor telepon, yakni BNI 1500046, BRI 1500017, Bank Mandiri 14000, dan BTN 1500286. Layanan ini menjangkau 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Pengurangan jumlah orang miskin yang lebih signifikan pada September 2018, penting sebagai salah satu indikator keberhasilan pemerintahan Jokowi-JK dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2019. Sejauh ini usaha pemerintahan Jokowi-JK mengurangi jumlah orang miskin telah menunjukkan arah yang menggembirakan.
Dari jumlah orang miskin sebanyak 27,3 juta jiwa pada September 2014, sejak Jokowi-JK dilantik 20 Oktober 2014 sampai September 2017, jumlah orang miskin berkurang menjadi 26,58 juta. Kalau pada September 2018 bisa menjadi 25,3 juta, atau dalam 4 tahun Jokowi berkuasa orang miskin berkurang 2 juta, diharapkan pada 100 tahun kemerdekaan bangsa (2045) orang miskin sudah hampir habis di Indonesia.
Kemerdekaan telah benar-benar dinikmati segenap warga bangsa Indonesia. ***
Penyaluran bansos itu berupa beras sejahtera (rastra) dan bantuan pangan nontunai (BPNT) kepada keluarga penerima manfaat (KPM). "Mulai Januari sampai Agustus 2018, dengan sasaran berjumlah 15.498.936 KPM," jelas Tjahjo.
"Jangan sampai ada satu warga di daerah yang terhambat menerima haknya. Kita ingin pastikan bansos sampai tepat waktu setiap tanggal 25," tegas Tjahjo.
Demi kelancaran penyaluran bansos rastra dan BPNT, kata Tjahjo, akan dibentuk tim koordinasi (Tikor) bansos pangan di provinsi dan kabupaten/kota. Tikor nantinya diketuai sekretaris daerah untuk memastikan penyaluran bansos memenuhi 6T.
Sementara itu, untuk memastikan tercapainya 6T bansos pangan nontunai itu, Kementerian Sosial bekerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menyiapkan layanan informasi dan pengaduan masyarakat. Layanan ini tersedia untuk memastikan bansos yang diberikan diterima masyarakat yang membutuhkan.
Untuk layanan informasi dan pengaduan masyarakat itu disediakan nomor telepon, yakni BNI 1500046, BRI 1500017, Bank Mandiri 14000, dan BTN 1500286. Layanan ini menjangkau 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Pengurangan jumlah orang miskin yang lebih signifikan pada September 2018, penting sebagai salah satu indikator keberhasilan pemerintahan Jokowi-JK dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2019. Sejauh ini usaha pemerintahan Jokowi-JK mengurangi jumlah orang miskin telah menunjukkan arah yang menggembirakan.
Dari jumlah orang miskin sebanyak 27,3 juta jiwa pada September 2014, sejak Jokowi-JK dilantik 20 Oktober 2014 sampai September 2017, jumlah orang miskin berkurang menjadi 26,58 juta. Kalau pada September 2018 bisa menjadi 25,3 juta, atau dalam 4 tahun Jokowi berkuasa orang miskin berkurang 2 juta, diharapkan pada 100 tahun kemerdekaan bangsa (2045) orang miskin sudah hampir habis di Indonesia.
Kemerdekaan telah benar-benar dinikmati segenap warga bangsa Indonesia. ***
0 komentar:
Posting Komentar