SUNTIKAN investasi asing ke bisnis daring Indonesia sepanjang 2017 dicatat BKPM mencapai 4,8 miliar dolar AS atau setara Rp64,3 triliun pada kurs Rp13.400/dolar. Jumlah ini melampaui dana desa Rp60 triliun atau mendekati 10% dari target investasi nasional sebesar Rp678,8 triliun.
Namun, BKPM belum memasukkan suntikan modal ke e-commerce itu dalam angka realisasi investasi di BKPM. BKPM baru mencatatnya dari pengumuman investasistartup e-commerce di media.
"Total pengumuman investasi di e-commerce 4,8 miliar dolar AS. Ini tentu tidak semuanya serentak di depan, tetapi berangsur secara bertahap dalam beberapa tahun," ujar Kepala BKPM Thomas Lembong. (Kompas.com, 31/1)
Dengan hanya mencatat dari investasi yang diumumkan, angka BKPM bisa juga tidak tepat. Sebab bisa ditebak, angka catatan BKPM itu hanya berasal dari investasi yang diterima Lazada dan Tokopedia dari Alibaba serta Go-Jek dari JD/Tencent Group danGoogle.
Startup Indonesia yang telah menjadi Unicorn selain yang tiga tersebut, saat ini sudah lebih banyak, antara lain Grab yang menurut Kompas Tekno (18/1/), valuasinya kini mencapai 6 miliar dolar AS (Rp80,4 triliun). Juga startup Traveloka.com (belanja iklannya Januari—September 2017 tercatat sebesar Rp870 miliar), Bukalapak.com(melayani 2 juta UMKM se-Tanah Air), serta Blibli.com (Djarum Group) suntikan modal (meski tidak diumumkan) dan kiprah operasionalnya sudah mencapai level Unicorn.
BKPM mengakui angka investasi yang dicatat belum memasukkan arus modal yang masuk e-commerce, digital ekonomi, dan startup. Lembong juga mengakui BKPM masih keteteran dalam mengklasifikasi sektor e-commerce. Hal itu yang menjadi penyebab nilai investasi daring belum masuk dalam realisasi investasi yang dipublikasikan BKPM.
"Fenomena ini sangat mendadak. Belum pernah di sejarah dari Rp0 jadi puluhan triliun rupiah. Perlu upaya ekstra untuk kejar laporan-laporan status investasi dari investor-investor ini," ujar Lembong.
Tanpa memasukkan investasi ke bisnis daring, realisasi penanaman modal selama 2017 di Indonesia sebesar Rp692,8 triliun, melampaui target Rp678,8 triliun.
Seberapa arti investasi di sektor daring bisa dibandingkan realisasi PMDN 5 besar sektor usaha; industri makanan Rp38,5 triliun, transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp34,5 triliun, konstruksi Rp30 triliun, listrik, gas, dan air Rp25,4 triliun, serta tanaman pangan dan perkebunan Rp22 triliun. ***http://www.lampost.co/berita-investasi-asing-ke-daring2017-capai-rp64-triliun
0 komentar:
Posting Komentar