Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

YAP, Bayar Belanjaan Cukup Memakai Hape!

BARU diluncurkan pada Jumat (26/1), aplikasi Your All Payment (YAP) menjadi penanda gaya hidup terbaru, orang pergi belanja tidak perlu bawa dompet berisi uang atau berbagai kartu (kartu debit, kartu kredit, atau e-money), tetapi cukup hanya membawa handphone (hape). Pakai aplikasi YAP, pembayaran bisa dilakukan dengan memindaikan hape ke barcode di kasir.
YAP menjadi aplikasi pembayaran tanpa uang tunai (cashless) dan tanpa kartu (cardless) pertama di Indonesia yang mendapat izin Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). YAP yang diluncurkan Bank Negara Indonesia tersebut merupakan pengganti mesin gesekan kartu, electronic data capture (EDC), yang selama ini digunakan kasir.
Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan aplikasi YAPmemungkinkan nasabah menggunakan tiga sumber dana, yakni kartu debit, kartu kredit, dan uang elektronik BNI (UnikQu) sesuai pilihan pengguna saat transaksi.
"Diharapkan mengubah kebiasaan orang dari bertransaksi dengan uang tunai menjadi nontunai sesuai dengan Gerakan Nasional Nontunai BI melalui smartphone," ujar Anggoro saat peluncuran YAP. (Kompas.com, 26/1)
Menurut Anggoro, YAP akan digunakan mulai dari pedagang kecil, UMKM, ritel, toko jaringan (chain store), toko modern (premium), dan toko daring (e-commerce). Selain di Jakarta, peluncuran YAP dilakukan serentak di lebih 2.000 outlet BNI seluruh Indonesia. Target pengguna YAP terutama generasi muda atau millennial yang akrab dengan laju teknologi.
Keamanan aplikasi YAP berlapis yakni menggunakan password saat login dan saat bertransaksi harus menggunakan personal identification number (PIN) sesuai sumber dana yang digunakan (kartu debit, kartu kredit, atau e-money).
Perlu menjadi perhatian, dalam gaya hidup terbaru ini orang tidak lagi melakukan transaksi dengan menyerahkan uang langsung dari tangannya ke tangan orang lain. Namun dilakukan hanya dengan memijit-mijit angka di hape.
Dua tindakan itu terasa jauh berbeda. Lewat uang tunai, terasa uang kita berkurang akibat diserahkan kepada orang lain. Dengan transaksi digital tekanan rasa uang berkurang itu nyaris tak ada. Orang melakukannya tanpa tekanan rasa khawatir uangnya berkurang, sebaliknya bangga bisa membayar dengan hape. Barulah nanti, kaget saat melihat saldonya di bank kandas.
Oleh karena itu, diingatkan untuk tidak jorjoran melakukan transaksi digital. Selalu ingat saldo kandas atau kartu kredit punya limit. ***http://www.lampost.co/berita-yap-bayar-belanjaancukup-memakai-hape

0 komentar: