ASPEK stabilitas politik dan keamanan adalah prakondisi bagi manusia untuk leluasa dalam mengeksplorasi kapasitasnya, hingga mampu mengaktualisasikan kualitas terbaiknya. Lewat aktualisasi kualitas terbaik anak-anak bangsa itulah terwujud pemajuan kebudayaan dan prestasi bangsa, sebagai isi atau konten dari pembangunan manusia. Dengan demikian ekonomi, stabilitas politik dan keamanan, serta penegakan hukum dan tata kelola pemerintahan yang baik adalah rangka dalam pembangunan manusia, sedangkan isi atau kontennya adalah pemajuan kebudayaan dan prestasi bangsa. Namun, pemajuan kebudayaan dan prestasi bangsa itu tidak sepenuhnya bebas nilai atau liberalistik, tetapi harus senantiasa berorientasi pada penguatan Indonesia sentris, yakni senantiasa berorientasi pada kepentingan nasional. Ini tanpa kecuali suatu karya budaya atau prestasi itu bernilai universal, ia harus punya cantolan atau arti bagi kepentingan nasional. Menjadikan pemajuan kebudayaan dan prestasi bangsa sebagai isi pembangunan manusia tidaklah mudah, karena hal itu disandarkan pada kualitas manusia, fisik, mental, intelektualnya. Salah satu ukuran untuk itu yang telah tersedia secara universal adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), di mana posisi Indonesia cukup baik: sejak 2017 IPM Indonesia masuk kategori tinggi atau high human development. Berdasar pada data Badan Pusat Statistik 16 April 2018, IPM Indonesia menembus angka 70,81 pada 2017. Level ini naik 0,63 poin atau tumbuh sebesar 0,90% dibanding tahun sebelumnya. IPM diukur lewat tiga dimensi, Kesehatan dengan indikator umur harapan hidup, pengetahuan dan pendidikan yang diukur dengan harapan lama sekolah dan rerata lama sekolah, serta ekonomi dengan hidup layak yang diukur dengan pengeluaran per kapita. Baca Juga: 5 Aspek Membangun Manusia! (1) Dengan posisi IPM Indonesia terakhir itu, seiring penguatan terus IPM, upaya pemajuan kebudayaan dan prestasi bangsa mungkin bisa lebih fokus dan bersifat kualitatif, membangun peradaban. Langkah pertama mungkin pembersihan budaya dari sampah provokasi, hoaks, fitnah, dan tebaran kebencian di kalangan sesama warga bangsa. Pembersihan dari semua itu amat dibutuhkan karena seberapa jauh pun kita membangun peradaban akan bisa dihancurkan hanya dalam sekejap oleh provokasi, hoaks dan fitnah yang mengadu domba bangsa. Di situlah letak strategisnya peran penegakan hukum dan tata kelola pemerintahan yang baik dalam membangun peradaban; meluruskan yang bengkok ke arah ideal.
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar