DANA Moneter Internasional (IMF) menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini merupakan kisah sukses yang nyata. Di tengah tekanan global, daya tahan ekonomi Indonesia benar-benar teruji karena masih tumbuh positif. Meskipun demikian, Indonesia diharapkan menjawab tantangan disrupsi dengan meningkatkan ketahanan ekonomi. Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan fundamental perekonomian Indonesia sangat kuat dan solid. Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan bencana alam di Lombok (NTB) dan Sulawesi Tengah, Indonesia mampu menjaga inflasi, defisit fiskal, dan defisit transaksi berjalan. Indonesia juga dinilai sebagai negara yang disiplin menjaga fiskal dan fleksibel dalam kebijakan moneter saat menghadapi tekanan global. Pelemahan rupiah yang terjadi saat ini murni karena penguatan dolar AS, bukan karena fundamen yang lemah. "Indonesia diharapkan bisa mengombinasikan disiplin fiskal dan kebijakan moneter yang lentur sehingga dapat menyesuaikan diri terhadap tekanan global," ujar Lagarde. (Kompas, 10/10) Pertumbuhan ekonomi dan perdagangan dunia terdisrupsi. Pertumbuhan ekonomi dunia pada 2018 dan 2019 diproyeksikan 3,7%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya, 3,9%. Volume perdagangan dunia juga tumbuh melambat, pada 2018 dan 2019 diperkirakan tumbuh 4,2% dan 4%. Semua itu akibat ketidakpastian perekonomian dan keuangan global. Di tengah ketidakpastian global itu, produk domestik bruto (PDB) Indonesia diproyeksikan IMF tumbuh 5,1%. Angka ini lebih rendah 0,2% dari proyeksi April 2018. Dalam World Economics Outlooks, Direktur Penelitian IMF Maurice Ostfeld menyatakan ekonomi Indonesia masih cukup kuat. Pemerintah masih memiliki kesempatan mendorong ekonomi Indonesia secara konsisten. Perbaikan kebijakan dan pembangunan infrastruktur membuat Indonesia masih menarik bagi investor asing. "Pemerintah perlu membawa Indonesia ke level yang lebih baik, mampu mengelola ketidakpastian global, dan mengambil kebijakan yang tepat. Pembangunan infrastruktur menumbuhkan investasi, dan reformasi struktural diharapkan lebih bermanfaat," ujar Ostfeld. Di balik keyakinan IMF bahwa perekonomian Indonesia sudah di jalan yang benar (on the track), pemerintah Indonesia harus tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap setiap perubahan dalam ketidakpastian global, dengan memperkuat manajemen risiko utamanya mempersempit jarak segala bentuk defisit yang ada. Untuk sementara, defisit itu sumber masalahnya.
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar