DALAM Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2019 yang dirilis Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pekan lalu, Lampung masuk 15 provinsi yang tingkat kerawanannya di atas rata-rata nasional. Indeks itu bukan gambaran realitas kegentingan situasi dan kondisi Lampung, tapi mengisyaratkan adanya faktor-faktor yang punya potensi ke arah itu. Faktor-faktor itu seperti adanya gunung berapi, Patahan Semangka di lempeng bumi Lampung, yang bukan merupakan realitas letusan gunung berapi atau gempa dahsyat. Tapi, faktor-faktor tersebut hanya menyimpan potensi yang memungkinkan hal-hal itu bisa terjadi di Lampung. Dalam IKP 2019, selain kerawanan spesifik sesuai dengan potensi situasi dan kondisi suatu daerah, juga terdapat faktor-faktor yang bersifat umum secara nasional. Misalnya kerawanan money politics, cenderung lebih dipicu oleh sistem pemilu proporsional terbuka yang membuat persaingan bukan hanya antarparpol, melainkan tidak kalah sengit antarcalon se-DP dari partai yang sama. Soalnya, siapa yang paling banyak meraih suara dari partainya, dia yang mendapatkan kursi pertama partainya di DP tertentu. Urutan kedua perolehan suara partainya, belum tentu bisa mendapatkan kursi berikut di DP-nya. Ini yang mendorong potensi money politics secara umum bakal amat rawan. Potensi money politics itu bukan cuma di Lampung, tapi secara nasional. Jadi, tidak perlu dibesar-besarkan seolah cuma Lampung yang rawan money politics. Untuk faktor-faktor kerawanan bersifat khusus dan menempatkan Lampung di atas rata-rata nasional, sebaiknya dipandang sebagai early warning system saja. Sebab, seperti gunung api tidak mesti meletus, bahkan kalaupun meletus seperti Gunung Anak Krakatau, yang terdampak hanya satu kilometer laut di sekelilingnya. Kita yang sehari-hari biasa hidup dengan situasi dan kondisi yang terpotret rawan dalam IKP, tidak merasakannya sebagai ancaman. Malah merasa aneh kalau tidak ada keanekaragaman sosial seperti yang dicemaskan IKP 2019 itu. Namun, adanya IKP 2019 layak disambut baik untuk mengingatkan kita agar lebih waspada bahwa dalam hal-hal yang telah menjadi kebiasaan hidup sehari-hari kita juga ada yang bisa membahayakan kita, seperti kebanyakan makan garam bisa menyulut darah tinggi. Artinya, kerawanan yang terpotret dalam IKP 2019 di Lampung baik dalam konteks sosial politik, penyelenggaraan pemilu yang bebas dan adil, konstelasi, maupun partisipasi, kita jaga bersama agar tidak menimbulkan atau menjadi masalah baru.
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar