EKONOM Faisal Basri menyatakan ekonomi Indonesia tidak dikuasai asing. Hal ini karena penanaman modal asing langsung (foreign direct investment/FDI) di Indonesia relatif kecil. Persentase rata-rata FDI di Indonesia hanya sekitar 5% dari keseluruhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB). "Indonesia peranan asingnya dalam PMTB secara rata-rata tidak pernah lebih dari enam persen. Bandingkan dengan Malaysia yang selalu dua digit," ujar Faisal Basri, Selasa (2/10/2018). Menurut data investasi dunia United Nation Conference on Trade and Depelovment (UNCTAD), persentase rata-rata penanaman modal asing langsung di Indonesia terhadap total PMTB pada tahun 2005—2016 berkisar antara 5,6% dan 5,7%. Angka itu lebih kecil dibanding dengan negara tetangga sekawasan. Seperti Malaysia yang rata-rata FDI terhadap total PMTB untuk periode yang sama berkisar antara 13,6% dan 14%. Vietnam bahkan lebih besar lagi, yakni 20,4% dan 23,2%. "Angka tersebut kecil sekali. PMTB merupakan investasi asing dalam bentuk fisik, misalnya dalam bentuk bangunan atau pabrik," jelas Faisal Basri. Bahkan dalam kurun 2000—2004, rata-rata FDI terhadap PMTB di Indonesia sempat minus 3,3%. Itu berarti perusahaan asing yang berada di Indonesia memindahkan sebagian fasilitas produksinya ke negara lain. "Jadi jauh api dari panggang kalau Indonesia dinilai dikuasai asing," tegas Faisal. (Kompas.com, 3/10/2018) Di luar persentase FDI terhadap PMTB, asumsi ekonomi Indonesia dikuasai asing sebelumnya dikaitkan dengan realitas lebih 80% sektor pertambangan Indonesia dikuasai asing. Hal ini masih terjadi saat Jokowi-JK terpilih. Tapi selama empat tahun kepemimpinan Jokowi-JK, dominasi asing tersebut diakhiri. Dalam pertambangan minyak dan gas (migas), sedikitnya 12 wilayah kerja pertambangan (blok) sudah diambil dari pihak asing dan diserahkan sepenuhnya ke Pertamina. Ke-12 blok tersebut antara lain Hulu Mahakam, offshore North West Java, East Kalimantan, Sanga-Sanga, Blok Tuban, hingga Blok East Natuna. Awal tahun depan, juga Blok Rokan di Riau, penyumbang produksi minyak terbesar di Indonesia. Di sektor pertambangan emas, tembaga dan mineral, saham mayoritas PT Freeport dan Newmont kini sudah dikuasai Indonesia. Dengan demikian klop, baik dari FDI terhadap PMTB maupun pertambangan, dominasi asing telah berakhir. Anehnya, pengambilan Blok Rokan dari pihak asing disambut tuntutan sekelompok mahasiswa di Riau, agar Jokowi mundur dari presiden. ***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar