SEJUMLAH Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meneken kontrak dengan sejumlah investor dalam rangkaian acara Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali, Kamis (11/10/2018). Ada 21 proyek infrastruktur di berbagai sektor yang disepakati investasinya, dengan nilai keseluruhan 13,6 miliar dolar AS atau setara Rp200 triliun. "Investasinya ada dari Air France-KLM dari Prancis, kerja sama dengan Garuda Maintenance Facility (GMF) untuk pengembangan teknologi maintenance mesin pesawat," kata Deputi Direktur Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia (BI) Agustina Dharmayanti di Bali. (Kompas.com, 9/10) Investasi berikutnya di sektor pariwisata, pembangunan sejumlah infrastruktur di Mandalika, Lombok, NTB. Pembangunan infrastruktur di Mandalika dikomandoi Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku BUMN dan pendanaannya didukung Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), Indonesia Eximbank serta bekerja sama dengan Wika dan Menjangan Group. Kemudian pembangunan pabrik amunisi PT Pindad di Malang, Jatim, dengan investor Ocean Energy Nikel Indonesia. Lalu pembangunan smelter grade alumina refinery di Kalimantan Barat oleh Alumunium Corporation of China Limited,, dan pengerjaan proyek Inalum bekerja sama MIT Energy dan Massachusetts Institute of Technology. Lalu PLN dengan investor dari Jerman, AMW, untuk geothermal powerplant di NTT. Juga ada investasi untuk PT Inka dan PT Kereta Api, joint investment and technology collaboration untuk lokomotif. Selain itu, lanjut Agustina, juga ada untuk Pertamina, untuk jalan tol di Sumatera Utara, hingga kerja sama dengan bank asing dalam hal syariah compliance hedging. Di luar kontrak yang telah diteken tersebut, bersama rangkaian acara IMF-Bank Dunia di Bali, para calon investor potensial masih mendalami proyek-proyek yang diminati. Peluang bertambahnya proyek investasi yang disetujui di acara IMF di Bali masih terbuka. Dengan telah ditekennya kontrak investasi infrastruktur dalam rangkaian acara IMF-Bank Dunia di Bali sebesar Rp200 triliun itu, barulah nyata tampak arti acara yang diupayakan penyelenggaraannya di Indonesia oleh pemerintahan SBY dan dilaksanakan dengan baik oleh pemerintahan Jokowi-JK. Perolehan investasi itu hanya salah satu benefit acara tersebut, selain benefit yang signifikan di sektor pariwisata dan image positif bahwa Pemerintah Indonesia mampu mengelola negara dengan baik di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu sekalipun.
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar