Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Garuda Operasikan Sriwijaya Air!

LEWAT perjanjian kerja sama operasional (KSO), Garuda Indonesia Group mengambil alih operasional Sriwijaya Air dan NAM Air. KSO itu ditandatangani 9 November 2018. Manajemen Operasional dalam pelaksanaan KSO tersebut ditangani anak perusahaan Garuda, Citilink. CEO Sriwijaya Air Chandra Lie menyatakan bersyukur Sriwijaya Air bisa menjalin kerja sama dengan Garuda Indonesia. "Kami bisa bekerja sama KSO ini dengan Garuda Indonesia Group, maskapai terbaik dan terbesar di Indonesia untuk maju, modern, dan berkelanjutan bersama," kata Chandra Lie. (Kompas.com, 15/11) Dalam pelaksanaan KSO ini, keseluruhan operasional Sriwijaya Air Group termasuk keuangannya di bawah pengelolaan Garuda Indonesia Group. KSO ini bisa ditingkatkan lagi ke kevel kepemilikan saham Sriwijaya Air Group yang akan diatur kemudian. Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra mengungkapkan KSO ini ditujukan untuk membantu Sriwijaya Air Group memperbaiki kinerja operasi dan kinerja keuangannya. "Termasuk membantu Sriwijaya Air dalam memenuhi komitmen-komitmen atau kewajiban mereka terhadap pihak ketiga yang di antaranya ada pada lingkungan Garuda Indonesia Group," kata Dirut Garuda yang disapa akrab Ari. Menurut laporan keuangan Garuda Indonesia September 2018, Sriwijaya Air punya utang kepada Garuda Indonesia Group sebesar 9,33 juta dolar AS atau sekitar Rp135 miliar. Utang tersebut untuk servis mesin 10 pesawat milik Sriwijaya Air (overhaul). Pembayarannya sesuai dengan kesepakatan diangsur selama 36 bulan. Utang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun sebesar 4,32 juta dolar AS. Selain utang itu, Sriwijaya Air sebelumnya juga memiliki kewajiban kepada Garuda Indonesia sebesar 6,8 juta dolar AS dan Rp119,77 miliar (setara 8,7 juta dolar AS). Namun piutang Garuda ini kemudian diambil alih BNI melalui fasilitas open account financing. Dengan demikian, jika dijumlahkan total, utang Sriwijaya Air ke Garuda Indonesia mencapai 24,32 juta dolar AS atau sekitar Rp355 miliar. KSO ini yang akan meningkatkan kualitas pelayanan jelas menguntungkan pelanggan karena cukup membayar tiket Sriwijaya Air menikmati pelayanan Garuda: kenyamanan perjalanan dengan pelayanan awak kabin terbaik tingkat internasional menurut Business Insider, maupun dalam ketepatan waktu menurut Flightstats.com. "Kami yakin Garuda Indonesia Group mempunyai kapabilitas yang sangat baik dalam mengelola bisnis penerbangan," ujar Chandra Lie.

0 komentar: