LEBIH dari tujuh juta anak-anak di Yaman mengalami kelaparan, bahkan menghentikan perang di negara itu pun tidak akan menyelamatkan mereka semua, kata Badan Kemanusiaan untuk Anak-Anak PBB (United Nations Children Fund/UNICEF) dilansir AFP, Jumat (2/11/2018). Pada 23 Oktober PBB mengatakan sekitar 14 juta orang atau separuh penduduk Yaman menghadapi kondisi prakelaparan. UNICEF kemudian mengklarifikasi lebih dari tujuh juta anak menghadapi kerawanan pangan dalam ancaman langsung kelaparan. "Dalam beberapa tahun terakhir kami melihat jumlah anak-anak yang kekurangan gizi akut makin banyak," kata Geert Cappelaere, direktur regional UNICEF. Tapi mengakhiri perang saja tidak cukup, lanjutnya, mengacu pada konflik bersenjata lebih dari tiga tahun antara pasukan pemerintah yang didukung koalisi militer Saudi melawan pemberontak Houthi yang beraliran Syiah. "Yang kita butuhkan adalah menghentikan perang sekaligus adanya pemerintahan yang mampu melindungi warga dan anak-anak," tegasnya. Perang saudara berlatar konflik sektarian (beda mazhab agama) di Yaman meluas dengan melibatkan dukungan koalisi militer Arab Saudi terdiri dari Uni Emirat Arab dan tujuh negara lainnya. Konflik berawal 2015 ketika pemberontak Houthi merebut kendali bagian barat negeri itu dan memaksa Presiden Anduh Mansour Hadi mengungsi ke luar negeri. Perang tersebut menyulut krisis kemanusiaan dengan jutaan anak menderita rawan gizi akut, September 2018 dilaporkan lembaga kemanusiaan Save the Children. "Lembaga ini menemukan bayi-bayi di rumah sakit yang terlalu lemah untuk menangis, tubuh mereka letih akibat kelaparan. "Perang ini berisiko membunuh satu generasi anak-anak. Mereka menghadapi beragam ancaman, mulai dari bom, kelaparan, hingga penyakit yang sebenarnya bisa dicegah seperti kolera," kata Direktur Save the Children Helle Thorming Schmidt. (BBC, 19/9/2018) Berdasar pada data PBB hampir 10 ribu orang tewas terbunuh dalam konflik di Yaman, dua per tiganya warga sipil. Lebih 55 ribu orang lainnya terluka akibat pertempuran. Bahaya kelaparan terhadap jutaan anak Yaman terjadi akibat serangan koalisi Saudi terhadap pelabuhan utama Hodeida terus berlanjut. Menurut Save the Children serangan itu mengganggu pasokan bantuan kemanusiaan, bisa memicu bencana kelaparan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Gangguan kecil pada pasokan bantuan kemanusiaan bisa berarti kematian bagi ratusan ribu anak yang sudah terlalu lemah.
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar