Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Arah Kiblat Bergeser, Magnet Kutub Pindah!

KEMENTERIAN Agama RI mengumumkan pada Minggu, 28 Mei 2017, matahari tepat di atas Kakbah pada pukul 16.18 WIB. "Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus di mana saja akan mengarah lurus ke Kakbah," kata pengumunan itu. Warga disarankan memverifikasi arah kiblat di tempat masing-masing. Waktu itu, baik masjid di kampung kami maupun musala di kantor, melakukan koreksi arah kiblat yang ternyata cukup signifikan. Pemahaman yang berkembang kala itu, pergeseran tempat dan arah tempat-tempat di muka bumi terjadi akibat gesekan dan dorongan pada lempeng bumi saat gempa. Terakhir ini diketahui para ahli, yang bergeser bahkan bisa disebut pindah, sebenarnya kutub magnet bumi. Magnet Kutub Utara, posisinya sekarang ini bergerak dari Kanada ke Siberia jauh lebih cepat dari perkiraan para ilmuwan. Dikenal sebagai magnetosfer, medan magnet yang terutama dibangkitkan cairan logam yang bergerak di inti bagian dalam bumi, sangat penting bagi kehidupan di planet. "Medan magnet melindungi kita dari angin tenaga matahari (gelombang partikel dari matahari) yang bisa menjadi sangat berbahaya," kata geolog Ricardo Fereira Trindade dari University of Sao Paolo, seperti dikutip Kompas.com dari BBC (18/1/2019). Hal itu memaksa para ahli geomagnetisme untuk memperbarui model magnetik Bumi (WMM), sebuah peta kekuatan magnetik. Peta tersebut digunakan secara luas pada navigasi militer dan sipil, juga digunakan aplikasi telepon pintar, seperti Google Maps. "Ini dibuat dari serangkaian pengamatan di seluruh dunia selama lima tahun. Dari sana model dunia dibuat, memperlihatkan perubahan ruang dan waktu. Mirip peta 4D," jelas Fereira. "Ini model dasar, bahkan untuk memosisikan satelit." Versi terbaru WMM dikeluarkan 2015 dan seharusnya berlaku sampai 2020. Tetapi kecepatan perubahan magnetosfer membuat para ilmuwan harus memperbaruinya untuk versi yang dijadwalkan keluar pada 30 Januari. Perubahan magnetosfer yang tidak terduga ini meningkatkan jumlah kesalahan pada model WMM yang ada sekarang. Menurut jurnal sains terkemuka dunia, Nature, peneliti Amerika dan Inggris mengatakan WMM saat ini telah kedaluwarsa nyaris mendekati batas yang bisa diterima—dan bisa menimbulkan kesalahan navigasi. Para ilmuwan masih berusaha memahami penyebab perubahan tersebut. Philip Livermore dari Leeds University mengatakan ini bisa memperlemah medan magnet di atas Kanada. Ini akan menarik kutub lebih cepat ke arah Rusia. ***

0 komentar: