PERTEMUAN tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, pekan depan akan membahas Revolusi Industri 4.0. Disrupsinya di sini mengorbankan karyawan pracetak kehilangan pekerjaan akibat sistem computer to plate (CTP), juga 50 ribu karyawan bank tersisih (CNBC-Indonesia, 20/1) oleh sistem online pelayanan nasabah. Implementasi Revolusi Industri 4.0 bisa lebih jauh lagi oleh otomasi mesin industri, meluasnya peran artificial intelligent (AI/kecerdasan buatan), dan aplikasi internet. Ketua Eksekutif WEF di Jenewa, Klaus Schwab, tokoh yang mengintrodusir istilah tersebut ke publik pada 2016 lewat bukunya Revolusi Industri Keempat di pertemuan Davos tahun itu. Schwab menyebut, revolusi teknologi sedang berlangsung mengaburkan batas antara fisik, digital, dan biologis. Dalam Revolusi Industri 4.0, AI, kendaraan otonom, dan internet saling memengaruhi kehidupan manusia. Perubahan teknologi secara drastis mengubah cara individu, perusahaan, dan pemerintah bekerja, pada akhirnya mengarah pada transformasi masyarakat seperti revolusi industri sebelumnya. Kepala Kebijakan Teknologi dan Kemitraan WEF, Zvika Krieger, kepada CNBC-internasional (15/1) menyatakan, ada tema umum setiap revolusi industri. Revolusi Industri Pertama, dimulai di Inggris 1760, ditandai penemuan besar mesin uap, yang memungkinkan proses manufaktur baru, mengarah ke penciptaan pabrik. Revolusi Industri Kedua hadir seabad kemudian, ditandai penemuan bola lampu, telepon, dan mesin pembakaran internal yang mendorong produksi massal di industri baja, minyak, dan listrik. Revolusi Industri Ketiga dimulai 1960, ditandai penemuan semikonduktor, komputer pribadi, dan internet. Revolusi Industri Keempat, menurut Krieger, agak beda dengan dua alasan. Pertama, mengaburnya kesenjangan antara fisik, digital, dan biologis. Kedua, teknologi berubah menjadi lebih cepat dari sebelumnya. Mengaburnya kesenjangan fisik, digital, dan biologis, terlihat pada tren di Swedia orang ramai-ramai menanam cip di tubuhnya, dari kartu jaminan sosial, kartu debit, sampai kunci apartemen. Soal kecepatan teknologi, Krieger beri contoh, dahulu perlu waktu 75 tahun mendapatkan 100 juta pelanggan melalui akses telepon. Kini, aplikasi permainan “Pokemon Go" diunduh ratusan juta pengguna hanya dalam waktu kurang satu bulan saat diluncurkan 2016. Dalam Revolusi Industri 4.0, manusia menjadi bagian operasional aplikasi internet. Go-Jek dan sejenisnya, menuju ke sana. ***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar