PEMERINTAH Amerika Serikat (AS) menutup pelayanan publik (shutdown) sejak Sabtu 22 Desember 2018 karena APBN belum disahkan parlemen akibat Fraksi Demokrat menolak masuknya anggaran membangun pagar di perbatasan Meksiko yang diajukan Presiden Trump sebesar 5,6 miliar dolar AS. Shutdown berkepanjangan, hingga akhir pekan lalu belum jelas kapan berakhirnya. Demi pemerintahan bisa kembali berjalan, Fraksi Demorat mengajukan usul RUU APBN Sementara, yang di dalamnya tidak ada anggaran pagar. Namun, Fraksi Republik di Senat menolak usul itu dan menyebutnya sebagai "pertunjukan sampingan". Shutdown pemerintahan atau penutupan sebagian pelayanan publik itu menyangkut sembilan kementerian yang terdampak dengan pegawai lebih satu juta orang tidak menerima gaji selama penutupan. Yakni, Kementerian Keamanan Dalam Negeri, Kementerian Kehakiman, Kementerian Perumahan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan. Meski demikian, Kementerian Pertahanan dan Kantor Pos tidak terkena dampak shutdown karena memiliki pendanaan terjamin. Museum, kebun binatang, dan pengelolaan taman-taman kota termasuk kena dampak shutdown. The National Park Service menangguhkan semua layanan nondarurat, termasuk layanan untuk pengunjung seperti toilet umum, sampah, pemeliharaan jalan, dan layanan pendukung lainnya. Sebanyak 21 ribu karyawan harus cuti. Sementara taman-taman masih bisa diakses masyarakat, sehingga kondisinya memburuk. Tumpukan sampah tampak di taman-taman, seperti di Gedung Putih. (Kompas.com, 3/1) Termasuk korban shutdown beberapa pasang pengantin yang melakukan acara pernikahan akhir Desember. Ada pasangan yang menyebut pernikahan mereka tidak sah karena staf biro pernikahan ibu kota cuti. Restoran dan berbagai toko banyak yang menawarkan diskon kepada karyawan pemerintah untuk membantu meringankan pengeluaran mereka selama shutdown. Chef terkenal Jose Andres, bahkan memberikan roti isi gratis bagi karyawan pemerintah dan keluarga mereka di restoran miliknya di area Washington DC. Pagar baja tinggi dan kokoh sepanjang lebih 3.000 km di perbatasan dengan Meksiko yang akan dibangun itu merupakan janji kampanye Trump untuk keamanan nasional, utamanya dari penyusupan imigran negara-negara miskin di selatan. Ketua Fraksi Demokrat di DPR Nancy Pelosi menyebut pembangunan pagar itu tindakan amoral, negara yang didirikan oleh kaum imigran memagari diri dari imigran.***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar