GAMBAR satelit Badan Antariksa AS (NASA) memperlihatkan Bumi jadi lebih hijau dibanding 20 tahun lalu dari citra satelit yang diambil Boston University medio 1990-an. Tambahan wilayah hijau di Bumi setara luas seluruh hutan Amazon. Dua satelit NASA (Modis) menunjukkan aktor besar penghijauan ini Tiongkok dan India. Ini kebalikan dari persepsi terhadap kedua negara itu sebagai negara dengan penduduk terpadat, sering dikaitkan dengan eksploitasi berlebihan terhadap tanah, air, dan sumber daya untuk kepentingan ekonomi. Tiongkok dan India menyumbang sepertiga dari penghijauan, 9% dari luas daratan planet yang tertutup vegetasi. "Ini sebuah temuan yang mengejutkan, mengingat anggapan umum degradasi lahan di negara-negara berpenduduk padat akibat eksploitasi berlebihan," ujar Chi Chen, dari Departemen Bumi dan Lingkungan Universitas Boston, dikutip sains.kompas.com dari IBT (28/2). Semula para peneliti tidak yakin penyebab kenaikan penghijauan Bumi. Apalagi, masih belum jelas apakah pemanasan global, peningkatan karbondioksida, atau iklim yang lebih basah menyebabkan tanaman tumbuh lebih banyak. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, mereka menemukan penghijauan secara tidak proporsional terletak pada Tiongkok dan India. Dilansir Forbes (28/2), India bahkan memecahkan rekor dunia dalam penanaman pohon dengan 800 ribu orang menanam 50 juta pohon hanya dalam 24 jam. Dari data yang dikumpulkan Modis, upaya penghijauan itu memang sebagian besar disebabkan oleh kontribusi manusia. Ini menunjukkan umat manusia menanggapi serius isu-isu perubahan iklim dengan tindakan nyata. "Ketika penghijauan Bumi pertama kali diamati, kami pikir itu disebabkan oleh iklim yang lebih hangat, lebih basah, dan pemupukan dari tambahan karbondioksida di atmosfer, yang menyebabkan lebih banyak pertumbuhan daun di hutan utara, misalnya," ujar Rama Nemani, co-author penelitian itu. "Sekarang dengan data Modis yang memungkinkan kita memahami fenomena pada skala yang sangat kecil, kita melihat manusia berkontribusi," ujar peneliti di Ames Research Center NASA itu. Inisiatif Tiongkok dan India itu layak disimak Indonesia, yang masih sering dikaitkan dengan eksploitasi berlebihan terhadap tanah untuk kepentingan ekonomi. Indonesia harus bisa melakukan yang lebih berkesan, mengingat catatan penelitian tersebut, inisiatif Tiongkok dan India ini masih belum bisa mengimbangi hilangnya vegetasi di Brasil dan Indonesia. ***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar