Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Trump Ogah Cabut Bea Impor RRT!

MESKI telah menunda pemberlakuan tarif bea impor 25% atas barang asal RRT mulai 1 Maret 2019, Presiden Donald Trump memperingatkan pemerintahnya bisa saja terus menerapkan bea impor terhadap barang-barang Tiongkok untuk "periode yang substansial" demi memastikan Beijing mematuhi setiap perjanjian perdagangan. Sikap Trump itu bisa memperumit perundingan dagang AS-RRT yang dijadwalkan kembali dimulai akhir pekan ini. Karena, Wakil Perdana Menteri RRT Liu He selaku pimpinan delegasi, telah mendesak AS untuk menghapus semua tarifnya sebagai bagian dari kesepakatan yang sedang diupayakan. "Kami tidak bicara tentang menghapusnya (bea masuk). Kami bicara tentang menundanya untuk jangka waktu yang cukup lama karena kami harus memastikan bahwa jika kami memiliki kesepakatan, maka Tiongkok harus menjalankan itu," tegas Trump. Para negosiator Trump di bawah koordinasi perwakilan dagang AS Robert Lighthizer telah menuntut Tiongkok menyetujui mekanisme penegakan hukum untuk memastikan Beijing akan menindaklanjuti janji reformasi dalam kesepakatan apa pun yang akan dibuat. Washington menuntut agar Tiongkok mengakhiri praktik yang disebutnya memaksa transfer teknologi Amerika ke perusahaan-perusahaan Tiongkok dan mengurangi subsidi bagi industrinya. (CNBC-Indonesia, 21/3/2019) Sebelum “gencatan senjata” yang disepakati dalam pertemuan Trump dan Presiden RRT Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Argentina akhir November 2018, perang dagang AS-RRC telah menyebabkan kenaikan biaya, mengguncang pasar keuangan dunia, menurunkan ekspor pertanian AS. Akibat melemahnya permintaan, harga berbagai komoditas jatuh, rantai pasokan manufaktur global terganggu. Selama perang dagang sejak Juli 2018, AS telah mengenakan bea masuk atas impor RRT senilai 250 miliar dolar AS, termasuk mengenakan tarif impor 25% pada 50 miliar dolar AS barang-barang teknologi dan industri, serta tarif impor sebesar 10% pada 200 miliar dolar AS produk-produk lain termasuk mebel dan bahan bangunan. Tiongkok membalas dengan menerapkan tarif pada sekitar 110 miliar dolar AS barang-barang AS, termasuk kedelai dan komoditas lainnya. Setelah babak pertama perundingan dagang AS-RRT dilakukan di AS, babak kedua di Tiongkok. Pimpinan delegasi AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan tiba di Tiongkok 28 Maret. Perundingan bisa alot, target RRT menghapus semua tarif, sementara AS menjadikan tarif sebagai determinasi mendikte RRT.

0 komentar: