Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

6 Dari 10 Warga AS Yakin Tahun Depan Resesi!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Minggu 22-08-2019
6 Dari 10 Warga AS Yakin
Tahun Depan akan Resesi!
H. Bambang Eka Wijaya

HASIL poling Washington Post-ABC News memperlihatkan 6 dari 10 warga AS yakin resesi ekonomi akan terjadi tahun depan. Sekitar 43% responden berpendapat, kebijakan perdagangan telah meningkatkan peluang resesi tersebut.
Jumlah itu lebih dari dua kali lipat dari 16% responden yang mengatakan kebijakan Trump telah mengurangi kemungkinan resesi ekonomi. Sementara 34% lainnya mengatakan kebijakan Trump tidak membuat perbedaan.
Ketakutan akan terjadinya resesi telah menguasai sebagian besar spektrum politik, di tengah laju pertumbuhan yang melambat dan munculnya pembalikan kurva imbal hasil pasar obligasi AS pada bulan lalu.
Pasar saham telah berputar-putar beberapa pekan terakhir, dengan beberapa investor melihat perkembangan pasar obligasi bulan lalu sebagai pertanda resesi.
Trump telah mengambil pendekatan yang tidak menentu dalam menanggapi gejolak ekonomi. Misalnya menyerang Ketua The Federal Reserve Jerome Powell yang dipilihnya sendiri, mengambang dan kemudian meninggalkan rencana untuk pemotongan pajak baru, dan bimbang antara memuji atau mengecam Presiden Tiongkok Xi Jinping di tengah perang dagang yang meningkat.
Keyakinan mayoritas warga akan terjadinya resesi itu diperkuat kenyataan defisit anggaran pemerintah AS untuk tahun fiskal 2019 hingga menyentuh level 1 triliun dolar AS, pertama kalinya terjadi dalam 7 tahun terakhir.
Menurut CNBC yang dikutip Kompas.com (13/9/2019), angka tersebuf dilaporkan oleh Departemen Kauangan AS. Total defisit anggaran pemerintah AS meningkat menjadi 1,07 triliun dolar AS pada Agustus 2019. Pemerintah AS terakhir mengalami defisit level itu pada 2012, sebesar 1,1 triliun dolar AS.
Meningkatnya kekhawatiran resesi ekonomi itu membuat tingkat dukungan terhadap Trump menjelang pilpres tahun depan juga menurun. Menurut survei terbaru Washingion Post-ABC News yang dikutip Kompas.com (11/9/2019) angkanya turun menjadi 38%, dari 44% pada survei awal Juni 2019.
Namun Trump berkilah setiap pembicaraan tentang perlambatan ekonomi sebagai sekadar ungkapan politik.
"Ekonomi kami kuat, negara kami hebat, kami belum pernah berada di posisi yang lebih baik," kata Trump dalam video yang diposting di Twitter, Sabtu pekan lalu. Ia melanjutkan, "Kepada semua warganegara Amerika, saya mengucapkan satu kata sederhana: Selamat."
Sedang mengenai poling Post-ABC terakhir, Trump mentweet, "Poling ABC/Washington Post adalah poling terburuk dan paling tidak akurat..." ***




0 komentar: