Artikel Halaman 8, Jumat 25-10-19
10% Orang Terkaya Dunia di RRT!
H. Bambang Eka Wijaya
LAPORAN Credit Suisse (CS) mengungkap untuk kali pertama jumlah orang kaya Republik Rakyat Tiongkok (RRT) lebih banyak dari Amerika Serikat (AS) pada populasi 10% orang terkaya dunia. RRT menyumbang 100 juta orang dari 10% orang terkaya di dunia. Sementara AS hanya memiliki 99 juta orang dalam kategori yang sama.
Dikutip detik-finance dari CNN (22/10/2019), kriteria menjadi orang terkaya masuk dalam 10% teratas secara global minimum memiliki aset bersih sebesar 109.400 dolar AS atau setara Rp1,5 miliar (kurs Rp14.000 per dolar AS). Sedangkan untuk berada di posisi 1% teratas dunia, harus memiliki harta di atas 936.400 dolar AS atau setara Rp13,1 miliar.
Dengan kriteria pemilikan kekayaan seperti itu, Credit Suisse melaporkan adanya konsentrasi kekayaan global pada kaum elite. Sebanyak 10% orang kaya teratas menguasai 82% kekayaan dunia. Kemudian, 1% teratas memiliki nyaris setengah dari keseluruhan aset global. Sementara 50% orang kaya terbawah memiliki kurang dari 1% total kekayaan dunia.
Meski demikian penguasaan kekayaan oleh masyarakat lapisan terbawah meningkat, yakni 90% terbawah sekarang menguasai 18% dari kekayaan global, dari awalnya 11% pada tahun 2000. Namun di sisi lain, sejak krisis moneter 2008 jumlah orang dalam 1% pemegang kekayaan teratas meningkat akibat lonjakan harga aset.
Laporan Credit Suisse mengejutkan betapa kini Tiongkok punya 100 juta orang terkaya dunia dengan aset per orang Rp1,5 miliar. Tentu capaian ini perlu waktu, suatu proses transformasi lintas generasi, sejak di bawah kepemimpinan Mao Zedong, yang 1 Oktober 2019 dirayakan genap 70 tahun.
Transfofmasi mengalihkan ekonomi dari agribudaya ke industri dan jasa. Generasi kedua di bawah Deng Xiaoping, 1978-1989 menggelorakan reformasi. Sampai sejauh itu transformasi berjalan dalam sistem sosialis.
Barulah pada generasi Jiang Zemin (1989-2002) transformasi dilakukan dengan membuka tirai bambu buat investasi asing dan pasar bebas. Langkah Zemin dipertegas PM Zhu Rongji (1998-2003) dengan garis keras pemberantasan korupsi dan masuk WTO (2001). Produk industri RRT yang murah pun segera menguasai pasar dunia.
Generasi berikutnya Hu Jintao (2002-2012) semakin menguasai pasar global, melanjutkan pertumbuhan ekonomi di atas 10% lebih satu dasawarsa. Generasi kini, Xi Jinping (sejak 2012) menempatkan ekonomi RRT mencapai peringkat satu dunia yang menurut McKinsey Global Institute nilainya 47 triliun dolar AS pada Juli 2019. ***
0 komentar:
Posting Komentar