Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Daya Saing Global RI Anjlok 5 Poin!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Selasa 15-10-2019
Daya Saing Global RI Anjlok 5 Poin!
H. Bambang Eka Wijaya

INDEKS daya saing global Indonesia anjlok 5 poin dari peringkat 45 pada 2018 menjadi peringkat 50 pada 2019. Laporan World Econimic Forum (WEF) dirilis pekan lalu (9/10/2019) menyebut, posisi Indonesia jauh tertinggal dari Singapura di peringkat pertama, disusul Malaysia peringkat 27 dan Thailand posisi 40.
Persaingan peringkat daya saing global kian ketat dengan selisih skor tipis sekali. Skor rata-rata 142 negara yang ditangani WEF peringkat daya saingnya ada pada angka 61.
Skor Indonesia hanya turun 0,3 dari 64,9 ke 64,6, peringkatnya turun lima tingkat. Sedang India skornya hanya turun 0,7, peringkatnya merosot 10 tingkat. Di Asia Tenggara, di bawah Indonesia ada Filipina di posisi 64, Vietnam posisi 67, dan Laos posisi 113.
Tahun ini Singapura naik ke peringkat satu global menggeser AS. Skor Singapura 84,8 dari maksimum 100. "Singapura mengalami peningkatan di hampir seluruh pilar," jelas WEF dikutip Kompas.com (10/10/2019).
Singapura menempati posisi pertama di hampir seluruh aspek penilaian seperti infrastruktur, kesehatan, pasar tenaga kerja, juga perkembangan sistem keuangan. Namun, untuk menjadi pusat inovasi global, WEF menilai Singapura perlu untuk meningkatkan kewirausahaan dan juga pelatihan skill.
Sementara AS yang menempatimposisi kedua masih lebih unggul dibandimgkan dengan Singapura dalam hal dinamika bisnis. Dari segi inovasi, AS menempati posisi kedua.
Indeks persaingan global diukur dari 12 pilar. Yakni, kelembagaan, infrastruktur, teknologi informasi dan komunikasi, stabilitas makroekonomi, pemasaran produk, pasar tenaga kerja, sistem keuangan, ukuran pasar, kesehatan, skill, dinamisme bisnis, dan kemampuan inovasi.
Adapun 10 negara dengan daya saing terunggul di dunia, 1. Singapura, 2. AS. 3. Hong Kong, 4. Belanda, 5. Swiss, 6. Jepang, 7. Jerman, 8. Swedia, 9. Inggris, 10. Denmark.
Menanggapi kemerosotan Indonesia di Indeks Daya Saing Global, Menkeu Sri Mulyani mengatakan pemerintah sudah punya setidaknya empat jurus untuk mendongkrak sumber daya manusia Indonesia agar lebih baik. Pertama dengan angaran pendidikan lebih dari Rp508 triliun tahun depan.
Kedua memberi insentif ke pemerintah daerah untuk menyelaraskan kebutuhan di sektor pendidikan. Sebab, sebagian besar dana pendidikan dieksekusi oleh daerah.
Ketiga, insentif buat swasta yang melakukan pelatihan vokasi. Keempat membangun kampus dan sekolah melalui anggaran kementerian dan lembaga. Kemenkeu siap membantu. ***



0 komentar: