Artikel Halaman 8, Lampung Post Minggu 27-10-2019
Menurut Ahli, Ikan Asin
Bisa Sebabkan Kanker!
H. Bambang Eka Wijaya
KETUA Yayasan Kanker Indonesia Profesor Aru W. Sudoyo mengatakan, ikan asin juga menjadi salah satu bahan makanan yang bisa memicu kanker. Pasalnya, ikan asin memiliki kandungan karsinogen, zat penyebab kanker.
Pada dasarnya daging ikan memiliki protein yang baik bagi tubuh manusia. Namun, proses sampai daging ikan menjadi kering dan memiliki rasa yang asin itulah yang perlu diperhatikan.
Menurut Aru, ada dua hal yang menjadikan ikan asin racun pemicu kanker. Pertama, kandungan garam yang tinggi. Proses dari ikan segar menjadi ikan asin melalui penggaraman supaya awet. Garam bisa menghambat atau membunuh bakteri penyebab pembusukan pada ikan.
"Nah ikan asin, garamnya itu tinggi sekali. Garam dalam dosis tinggi itulah yang bisa memicu sel kanker. Meski daging ikan awalnya tidak apa-apa," kata Aru dalam acara Patient Journey in Oncology Total Solution di Bogor, dikutip sains.kompas (17/10/2019).
Kedua, proses penjemuran ikan asin. Setelah penggaraman, ikan asin dijemur dengan disinari langsung terik matahari.
"Pada proses penjemuran, ada perubahan pada sel-sel daging ikan, sehingga muncul bahan-bahan nitrat yang dikenal sebagai nitrosamin," jelas Aru. "Dalam ikan asin itu ada namanya nitrosamin (tobacco specific nitrosamin -- TSNA). Nah nitrosamin itu kan zat karsinogenik yang bisa menyebabkan kanker."
Dari situ timbul kanker karsinoma nasofaring (KNF), salah satu penyakit kanker yang bisa terjadi akibat terlalu sering mengonsumsi ikan asin. "Karena kebiasaan orang kita makan ikan asin dengan nasi panas, jadi nitrosaminnya juga terbawa uap, maka yang biasa kena esofagus (kerongkongan) dan lambung," ujarnya.
Tak hanya itu. Kombinasi mengonsumsi bahan karsinogen lewat cara lain, seperti kebiasaan merokok, juga meningkatkan faktor risiko terkena kanker. Kebiasaan lainnya adalah mengonsumsi makanan yang masih panas dengan terh0buru-buru. Kehiasan itu terjadi bertahun-tahun, maka itu kanker esofagus sekarang tinggi, lambung juga.
Meski demikian, Aru mengingatkan, ikan asin tidak akan menimbulkan kanker jika dikonsumsi dalam batas wajar.
"Yang perlu diperhatikan, jika mengonsumsi hingga tiga kali seminggu atau lebih itu berbahaya. Kalau (makan ikan asin) sesekali tak apa, tapi kalau sering itu yang bisa jadi faktor pemicu kanker. Apa pun jangan kebanyakan, mungkin bisa dua minggu sekali atau sebulan sekali," ujarnya.
Selain itu hindari kombinasi pemicu kanker, makan ikan asin dengan nasi kebul-kebul, lanjut ngebul (merokok). ***
0 komentar:
Posting Komentar