AArtikel Halaman 8, Rabu 23-10-19
2045, PDB Perkapita RI Rp320 juta!
H. Bambang Eka Wijaya
"MIMPI kita, cita-cita kita, di tahun 2045 pada satu abad Indonesia merdeka, mestinya Insya Allah Indonesia telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah. Mimpi kita di 2045 Indonesia telah menjadi negara maju dengan pendapatan menurut itung-itungan Rp320 juta perkapita per tahun atau Rp27 juta per bulan. Itulah target kita bersama."
Demikian Joko Widodo seusai dilantik menjadi Presiden RI 2019-2024. "Kita sudah hitung, sudah kalkulasi, target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk kita capai. Namun semua itu tidak datang otomatis, tidak datang dengan mudah," tambahnya.
Untuk melihat betapa indah impian itu, tentu harus bandingkan dengan kenyataan sekarang. PDB perkapita Indonesia pada 2018 sebesar 4.100 dolar AS per tahun. (katadata, 29/1/2019) Sedangkan Rp320 juta per tahun itu sama dengan 22.500 dolar AS (kurs Rp14.100 per dolar AS), berarti lima kali lipat dari realitas capaian kita dewasa ini.
Untuk mencapai 22.500 dolar AS pada 2045, atau 25 tahun mendatang, dengan demikian kita harus mencapai kenaikan rata-rata 4.100 dolar AS setiap tahun.
Dibanding laju peningkatan PDB perkapita Indonesia lima tahun terakhir, pada 2013 sebesar 3.499,9 dolar AS (data BPS), dalam lima tahun terakhir ini kenaikan PDB perkapita Indonesia hanya terjadi dari 3.499,9 dolar AS menjadi 4.100 dolar AS, naik sebesar 600 dolar AS. Rata-rata kenaikan per tahun PDB perkapita kita hanya 120 dolar AS.
Tampak, yang harus kita capai untuk mewujudkan impian itu adalah meningkatkan kenaikan PDB perkapita dari 600 dolar AS menjadi 4.100 dolat AS per lima tahun, atau dari 120 dolar AS menjadi kenaikan 820 dolar AS per tahun. Untuk mewujudkan percepatan itu jelas cara kerja 2013-2018 tak bisa dipakai lagi: karena kita tak bisa mengulang-ulang cara kerja yang sama untuk mengharapkan hasil yang berbeda.
Sebagai perbandingan, kita cukup melihat tetangga terdekat juga dengan data 2018. Singapura misalnya, PDB perkapitanya 52.200 dolar AS. Brunei Darussalam 31.400 dolar AS, Malaysia 11.500 dolar AS, dan Thailand 6.100 dolar AS.
Salah satu penyebab rendahnya PDB perkapita Indonesia adalah ekonomi biaya tinggi. Biaya logistik misalnya, angka resminya 24% dari PDB. Ini menghisap rakyat lewat konsumsi rumah tangga, yang segalanya terkait biaya logistik tinggi. Uniknya, semua tarif logistik darat-laut-udara ditetapkan pemerintah. Jika biaya logistik bisa dipangkas 50%, PDB perkapita bisa naik 12% setiap tahun. ***
0 komentar:
Posting Komentar