Artikel Halaman 8, Jumat 12-06-20
Dibantah, Dana Haji Memperkuat Ripiah!
H. Bambang Eka Wijaya
SEUSAI Menteri Agama mengumumkan tahun ini tidak memberangkatkan jemaah haji (2/6), beredar berita di media online 600 juta dolar Dana Haji dipakai untuk memperkuat rupiah. Bahkan di Twitter Rabu pagi (3/6) muncul trending topic #BalikinDanaHaji.
Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Anggito Abimanyu hari itu juga (3/6) membantah isu tersebut melalui keterangan resmi.
"Seluruh dana kelolaan jemaah haji senilai lebih dari Rp135 triliun per Mei 2020 dalam bentuk rupiah dan valuta asing dikelola secara profesional pada instrumen syariah yang aman dan likuid," tegas Anggito.
Ia menyatakan tidak benar ada 600 juta dolar Dana Haji dipergunakan untuk memperkuat rupiah selama krisis Covid-19. Bantahan itu dia ulang lagi dalam wawancara dengan Aa' Gymnastiar, Senin (8/6).
"Misalkan pemerintah lagi sulit uang, pakai uang haji dulu, itu enggak ya?" Tanya Aa' Gym.
"Enggak ada itu A'," bantah Anggito. Lalu ia jelaskan, dari Rp135 triliun itu sebanyak Rp132 triliun merupakan setoran awal dan nilai manfaat, sedangkan yang 3,4 triliun berupa Dana Abadi Umat (DAU).
"Kalau Rp135 triliun itu tidak boleh dipergunakan lain kecuali dikembalikan untuk manfaat jemaah haji. Tapi kalau yang 3,5 triliun itu, bagi hasilnya dipakai untuk pendidikan, pesantren, untuk dakwah, untuk dulu waktu ada bencana, kemudian untuk bantu sembako, bantuan langsung kepada ustadz, da'i, marbot, itu ada," jelas Anggito.
"Kami ingin meyakinkan pada seluruh masyarakat Indonesia, jemaah haji khususnya, bahwa dana dalam bentuk rupiah dan valas yaitu sebesar Rp135 triliun yang tersimpan di rekening BPKH atas nama jemaah dikelola dengan cara syariah, aman dan berhati-hati. Kami yakinkan, pengelolaanya juga optimal," tegas Anggito. (akurat.co, 8/6)
Dana Haji sering menjadi isu, seperti dibuat membangun infrastruktur, mungkin karena pemanfaatan dana yang jumlahnya besar itu, lebih Rp100 triliun, kurang dirasakan masyarakat. Dengan alasan manfaat dana itu hanya untuk jemaah haji, dana itu tidak ada yang nyiprat ke masyarakat, melainkan hanya berputar di obligasi dan lembaga syariah.
Manfaat untuk jemaah haji, karena itu uang dihimpun dari jemaah haji yang telah lampau, juga kurang terlihat. Sedang jemaah haji yang berangkat tahun terakhir, seluruh kebutuhanya dipenuhi dari setoran ONH.
Jadi perlu dipikirkan, Dana Haji yang besar itu manfaatnya dikembangkan buat kemaslahatan umat, seperti Dana Abadi Umat yang justru cuma Rp3,4 triliun itu. ***
0 komentar:
Posting Komentar