Artikel Halaman 8, Lampung Post Minggu 07-06-2020
Klaster Pasar Kobong
Tertular Lewat Uang!
H. Bambang Eka Wijaya
KLASTER baru Covid-19 merebak di Pasar Kobong, atau Pasar Rejomulyo, Semarang Timur. Sebanyak 28 orang terdiri dari pedagang, pembeli, keluarga dan tetangga mereka terinfeksi virus korona diduga tertular lewat uang yang beredar di pasar tersebut.
Kejadian itu mengingatkan bahwa dalam New Normal yang di sejumlah daerah dimulai awal Juni ini, pasar-pasar tradisional harus diberi fasilitas protokol kesehatan agar tidak menjadi klaster-klaster baru Covid-19.
Klaster Pasar Kobong terungkap ketika dilakukan rapid test, 8 orang pedagang ditemukan reaktif virus korona. Setelah dilacak, "Ada 28 positif virus korona, yang perinciannya yang 11 warga luar Semarang, yang 17 warga Semarang," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. (detikcom, 28/5)
"Jadi kita tracking itu, siapa saja pedagang yang waktu itu positif, mereka berjumpa dengan siapa saja? Entah itu dengan keluarganya, yang lebih ironis ada keluarga di Pedurungan yang bapaknya pedagang di Pasar Kobong, istrinya positif, anaknya positif, beberapa tetangganya positif," jelasnya.
Mengenai berita klaster Pasar Kobong berawal tertular lewat peredaran uang di pasar tersebut, Hendrar menjawab, "Iya, bisa juga karena seseorang yang menderita Covid-19 lewat doplet-nya, kemudian lewat tangan yang tidak terjaga kebersihannya membawa uang itu dan untuk transaksi, maka itu bisa menyebar."
Setelah terungkapnya klaster itu, Pasar Kobong atau Pasar Ikan Rejomulyo itu ditutup seminggu oleh Pemkot Semarang, untuk dilakukan pembersihan dan sterilisasi dari virus korona.
Merebaknya klaster Pasar Kobong ini layak menjadi pethatian para pengelola pasar tradisional di Tanah Air. Dalam rangka New Normal, sebaiknya di semua pintu gerbang pasar tradisional dipasang wastafel untuk tempat cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
Dengan fasilitas itu, setiap pengunjung yang masuk lebih dahulu cuci tangan, sehingga ia tidak membawa virus masuk pasar dan menulari pedagang. Saat keluar ia kembali mencuci tangan, agar andai pun di pasar itu ada virus korona, ia tidak membawanya pulang menulari keluarga dan tetangganya--seperti di Pasar Kobong, orang luar kota banyak tertular.
Selain itu, karena demikian rentan pedagang tertular lewat uang--sekali rapid-test menjaring delapan orang pedagang yang reaktif virus korona--maka setiap pedagang sebaiknya menyiapkan sanitizer di lapaknya, agar setiap usai transaksi dan memegang uang, ia bisa segera menyeterilkan tangannya. ***
0 komentar:
Posting Komentar