Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Haji Abad 18 Jihad, Abad 21 Corona!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Jumat 05-06-2020
Haji Abad 18 Jihad, Abad 21 Corona!
H. Bambang Eka Wijaya

PADA Abad 18 (tahun 19700-an), modal utama berhaji adalah iman yang kuat dengan niat dan tekad bulat perjalanannya sebagai jihad fi sabilillah, naik perahu layar selama enam bulan menembus badai dan perompak!
Dalam disertasinya berjudul "Indie and de Bedevaart naar Mekka", Johan Eisenberger menulis, "Dalam hubungan ini telah dilaporkan 10 orang jemaah haji dari berbagai etnis tiba di Batavia pada 21 April 1716. Hanya saja, kapan mereka berangkat ke sana belum ada catatan untuk mengetahuinya secara pasti."
Berlayar ke Jeddah waktu itu perlu waktu lama, karena tergantung musim angin. Jemaah dari Nusantara berlayar secara beranting. Tujuan pertama mencapai Aceh. Lalu melanjutkan perjalanan ke Kepulauan Maladewa. Selanjutnya beranting dari pantai jazirah India menuju jazirah Arab, sembari menghindari badai dan perompak yang ganas di Samudera Hindia.
Sedikit lebih maju kemudian, jemaah menumpang kapal dagang yang melintasi pelabuhan Aden di Yaman, bukan kapal khusus penumpang. Pelayaran Nusantara -- Aden dan kemudian ke Jeddah, ditempuh tidak kurang dari enam bulan," tulis Martin Van Bruinnesen dalam bukunya "Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat: Tradisi Islam di Indonesia".
Dalam laporan kolonial disebutkan bahwa kapal yang syarat dengan penumpang ditambah barang-barang calon jemaah haji banyak sehingga lorong-lorong kapal penuh dan sumpek. Salat pun sulit. Perjalanan panjang menuju Jeddah pun terasa semakin berat dan melelahkan. (detiknews, 16/8/2016)
Kini di Abad 21, jemaah haji dari Nusantara naik pesawat selama 9 jam dari Jakarta ke Jeddah. Keberangkatannya diatur pemerintah RI bekerja sama dengan Arab Saudi. Dan kalau koordinasi kedua pemerintah tidak klop karena adanya pandemi virus Corona, pada musim haji tahun 1441 H/2020, keberangkatan jemaah Haji RI ditiadakan.
Kalau di Abad 18 ancaman badai dan perompak diterobos dengan semangat jihad, pada abad 21 ini ancaman virus dihindari. Semangat zamannya yang berbeda, kini manusia modern berhaji selain naik pesawat yang nyaman, juga pondokannya di hotel bintang atau makhtab full-AC.
"Pemerintah memutuskan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji pada tahun 2020 atau tahun 1441 H ini," kata Menteri Agama Fahrul Rozi lewat video conference, Selasa (2/6).
Pemerintah menunggu kepastian tapi tak kunjung diterima dari Arab Saudi. Padahal kloter pertama seharusnya berangkat 26 Juni. Sehingga pemerintah tak cukup waktu untuk melakukan persiapan, jelas Rozi. ***




0 komentar: