Artikel Halaman 8, Lampung Post Kamis 25-06-2020
Trump pun 'Dikerjai' Sejuta Remaja AS!
H. Bambang Eka Wijaya
SEBANYAK satu juta orang mendaftar secara online ke panitia kampanye Trump untuk Pilpres 2020 di Tulsa, Oklahoma. Saat acara kampanye dilaksanakan, Sabtu (20/6/220), arena yang dipasang 19.000 kursi hanya terisi 6.200.
Ternyata Trump kena "prank" (dikerjai) oleh remaja negerinya penggemar K-Pop dan TikTok. Mereka ramai-ramai mendaftar online ke panitia penyelenggara kampanye, tapi tidak hadir saat pelaksanaan.
Padahal manajer kampanye, Brad Pascale telah melapor kepada Trump akan kehadiran sejuta massa pada kampanye tersebut. Trump dan Wapres Mike Pence pun menyiapkan pidato yang hebat.
Sistem masuk bagi peserta kampanye Trump didasarkan "siapa cepat dapat" tempat baik, tidak merilis tiket fisik.
Penasihat kampanye Trump mengatakan, kampanye ini sebagai upaya meremajakan basis pendukungnya, dan menunjukkan banyaknya dukungan meski jajak pendapat memperlihatkan Joe Biden lebih unggul.
Menyaksikan arena kampanye yang tak penuh itu jubir kampanye Tim Murtaugh murka, "Kaum kiri selalu membodohi diri mereka dengan berpikir mereka pintar. Mendaftar ikut kampanye artinya sudah memberikan nomor ponselmu," repetnya.
Dua penggemar K-Pop yang dihubungi Reuter Minggu (21/6/2020) berkata, mereka masing-masing mendaftar untuk dua tempat, tidak menggunakan nama dan nomor telepon asli.
Seorang mahasiswa berjuluk Raq mengatakan alasan utama kenapa dia mendaftar kampanye adalah karena digelar di Tulsa, tempat terjadinya tragedi berdarah terbesar di AS terhadap orang kulit hitam 100 tahun lalu.
Perwakilan Demokrat Alexandria Ocasio-Cortez mencemooh pernyataan Pascale, yang menyalahkan media menghalangi untuk hadir dengan alasan Covid.
"Anda sebenarnya baru saja ditipu oleh para remaja di TikTok yang membanjiri kampanye Trump dengan memesan tiket palsu dan menipumu agar percaya sejuta orang mendengarkan pidato supremasi kulit putihmu selama Covid," tulisnya di Twitter. (Kompas.com, 22/6)
Meski demikian tim kampanye Biden membantah ikut andil dalam "prank" perndaftaran kampanye ini. "Kepemimpinan Trump sudah luntur, dan tidak mengherankan pendukungnya meninggalkannya," kata juru bicara tim kampanye Biden, Andrew Bates.
Mantan ahli strategi Partai Republik Steve Schmidt mengatakan, sejumlah remaja di berbagai wilayah AS telah memesan tiket tanpa berniat hadir. Putrinya yang berusia 16 tahun dan teman-temannya telah memesan ratusan tiket. Sejumlah orang tua lain juga mengatakan anak-anak mereka melakukan hal serupa. ***
0 komentar:
Posting Komentar