Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Misteri Benefit dari Musibah Orang Lain!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Kamis 11-06-2020
Misteri Benefit dari Musibah Orang Lain!
H. Bambang Eka Wijaya

HIDUP ini memang penuh misteri. Ada orang yang rezekinya mengalir atau mendapatkan benefit ketika orang lain mendapat musibah. Pedagang perangkat keperluan orang meninggal, misalnya.
Tapi benefit seperti itu tak terbatas pada usaha dimaksud. Perekonomian sebuah negara juga bisa mendapat benefit dari musibah bangsa lain. Seperti musibah kerusuhan anti-rasis di AS, banyak negara lain mendapat benefit dari melemahnya kurs mata uang dolar AS akibat kerusuhan tersebut.
Salah satunya rupiah, yang di awal pekan lalu kursnya masih di level Rp14.700/dolar AS, pada penutupan pasar di akhir pekan menguat drastis di posisi Rp13.877/dolar AS.
Tak hanya itu. Kerusuhan di India pekan yang sama akibat protes terhadap UU yang diskriminatif terhadap salah satu agama di negara itu, yang menewaskan 42 orang, juga membuat ekonomi negaranya tidak kondusif. Akibatnya, modal asing buyar meninggalkan negara itu mencari lokasi yang lebih aman.
Salah satunya pilihan yang menjadi tempat memindahkan modal asing itu adalah Indonesia. Maka itu, Senin lalu baru pukul 09.35 IHSG di bursa saham sudah meloncat ke level 5.000-an. Padahal selama masa Pandemi Covid-19, IHSG anjlok dan berkutat di level 4.000-an,
Selain itu lelang obligasi 7 seri Surat Berharga Negara (SBN), dalam sekejap terserap dana segar lebih dari Rp24 triliun. Di balik semua itu, justru dibawah tekanan ekomomi krisis Covid-19, cadangan devisa kita kembali meroket ke angka 130,5 miliar dolar AS.
Jelas, dengan dukungan semua benefit dari faktor eksternal itu, persentase peningkatan kurs rupiah terhadap dolar AS, pernah tertinggi di antara mata uang global. Tentu semua itu layak disyukuri, sekaligus dipetik hikmahnya.
Syukur pertama karena negeri kita aman, sehingga mata uang rupiah bisa bertahan di tengah badai korona, dan tetap mampu bersaing dalam tekanan ketidakpastian global.
Sedangkan hikmah yang bisa dipetik, apa pun majunya demokrasi di AS dan India selama ini, seketika bisa kocar-kacir oleh konflik SARA, diskriminasi ras maupun agama. Bahkan di India, diskriminasi agama itu dipsksakan dalam pembuatan Undang-Undang.
Selain itu, hikmah yang pantas diingat adalah, kita harus meraih benefit ekonomi buat negara kita lewat usaha atau kebijakan, tak menjadi terbiasa untuk mendapatkan benefit lewat kemalangan orang lain.
Artinya, bagaimana benefit yang telah didapat dirawat, agar ketika konflik di AS dan India reda, benefit itu tidak kembali ke asalnya. ***


0 komentar: