Artikel Halaman 8, Lampung Post Jumat 26-06-2020
Tak Bisa Klaim Menang atas Covid-19!
H. Bambang Eka Wijaya
ADA yang tersisa dari Webinar Lampung Post Selasa (23/6/2020). Simpul Usman Kansong, Direktur Pemberitaan Media Indonesia, tidak ada yang bisa mengklaim menang atas Covid-19 sebelum ditemukan vaksinnya.
Untuk itu, Komsahrial Romli, Guru Besar Ilmu Komunikasi UIN Radin Intan, Lampung, panelis di Webinar itu menyatakan peran media massa multiplatform saat ini adalah mengingatkan masyarakat sekali masuk new normal, Covid masih ada dan belum tahu sampai kapan akan berakhir.
Karena itu, saat new normal justru harus makin ketat melakukan protokol kesehatan. Bukan seperti yang terlihat, begitu new normal orang malah ramai-ramai ke mal, mandi di pantai, hingga rawan tertular.
Hal yang mengarah kerumunan dan keramaian itu harus dihindari. Apalagi menurut Iskandar Zulkarnain, pemimpin redaksi Lampung Post juga sebagai panelis Webinar, ada pengelola bisnis wisata di Lampung yang belum efektif menerapkan protokol kesehatan.
Arahan para panelis itu sejalan dengan realitas pandemi yang penularannya masih meluas dengan angka kasus positif semakin besar. Update hari Selasa (23/6/2020) itu, bertambah kasus baru sebanyak 1.051 sehingga akumulasi total menjadi 47.896 kasus Covid-19 di Indonesia.
Penularannya juga meluas, dari sehari sebelumnya menyerang 439 kabupatren/kota, hari itu menjadi 442 kabupaten/kota di 34 provinsi. Selain berita gembira pasien sembuh yang terus bertambah menjadi 19.241 orang, diiringi berita duka pasien Covid-19 yang meninggal bertambah jadi 2.535 orang.
Hal yang kurang perhatian kabupaten/kota priode terakhir ini adalah maraknya pasar tradisional ssbagak klaster baru Covid-19. Itu diketahui setelah dilakukan rapid tes terhadap para pedagang pasar tradisional.
Setelah dilakuian rapid test terhadap 129 pasar di seantero negeri per 20 Juni ditemukan 701 pedagang positif Covid-19 dan 32 pedagang meninggal. Rapid tes pedagang pasar dilakukan setelah di Pasar Kobong, Semarang, awal Juni ditemukan 28 pedagang dan keluarganya terinfeksi Covid-19.
Jumlah pasar yang telah dirapid tes itu belum 10% dari pasar tradisional di Tanah Air. Pihak Pemda perlu didorong agar segera menangani pasar tradisional, sebagai klaster potensial. Di Pasar Paldam Jayapura misalnya, ditemukan 61 pedagang reaktif Covid. Belum dilacak keluarga dan pelanggannya.
Di Lampung, menurut Komsahrial, penanganan pasar tradisional belum standar. Masih pakai sabun batangan, digosok tangan semua orang malah jadi sarana penularan. ***
0 komentar:
Posting Komentar