Artikel Halaman 8, Lampung Post Kamis 24-12-2020
Ekonomi Pulih, RRT Target Tumbuh 8%!
H. Bambang Eka Wijaya
NEGERI asal virus Covid-19, RRC, berhasil lolos dari jebakan pandemi dan memulihkan ekonomi sepenuhnya. Tak kepalang, negeri Tirai Bambu menargetkan pertumbuhan 8% pada 2021.
Mengutip Nikei Asia, Sabtu, PDB Tiongkok bebas dari resesi meski hanya tumbuh 2% untuk keseluruhan tahun 2020.
Kendati kecil, pemerintah sudah memproyeksi ekonomi Negeri Panda akan bangkit dengan kekuatan penuh tahun depan. Dasarnya, kinerja ekspor sudah kuat dan investasi sektor swasta sudah pulih.
"Ekspor diperkirakan akan tetap kuat pada 2021, sehingga kami bisa mencapai pertumbuhan sekitar 8% bahkan dengan belanja pemerintah yang lebih sedikit," kata sumber kementerian dikutip Kompas.com dari Nikkei Asia. (19/12/2020)
Akademi Ilmu Sosial Tiongkok memprediksi, PDB bisa melonjak sekitar 19% pada kuartal I 2021 dibanding kuartal I 2020. Adapun target pertumbuhan ekonomi 8% disetujui pada Konferensi Kerja Ekonomi Pusat pada pembahasan rancangan ekonomi tahunan Tiongkok Jumat lalu.
Tiongkok di bawah Pemerintahan Xi Jinping bekerja lebih ekstra untuk menjaga tingkat utang luar negeri terkendali. Begitu pula mencari langkah-langkah fiskal dan moneter untuk membantu ekonomi Tiongkok dalam mengatasi Covid-19.
Optimisme itu didasarkan pada laporan Biro Pusat Statistik Nasional Tiongkok (NBS) bahwa produksi pabrik di negara itu tumbuh pada laju tercepat dalam 20 bulan pada November 2020. Itu terjadi seiring dengan kebangkitan kembali belanja konsumen dan pelonggaran bertahap pembatasan Covid-19 di mitra dagang utama yang meningkatkan permintaan untuk barang-barang manufaktur Tiongkok.
NBS menyebutkan, pertumbuhan output industri melesat menjadi 7% pada November dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian itu sejalan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters dan lebih cepat dari ekspansi 6,9% pada Oktober.
Hal itu menegaskan pemulihan mengesankan ekonomi Tiongkok dari kelumpuhan akibat Covid-19 awal tahun ini. Pemuihan terutama didorong oleh ekspor yang kuat yang telah menghidupkan kembali pabrik-pabrik di negara tersebut. Promosi penjualan tahunan pada November oleh raksasa e-commerce Tiongkok juga ikut membuka dompet konsumen yang meningkatkan pesanan untuk pabrik kecil.
Julian Evans Pritchard dari Capital Economics dikutip Reuters (Sindonews, 25/12) menyebut, ekonomi Tiongkok terus meningkat di semua lini pada November. Kami perkirakan output akan tetap di atas tren di kuartal mendatang, bahkan saat penurunan stimulus." ***
0 komentar:
Posting Komentar