Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Merestorasi Puing-Puing Pariwisata!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Rabu 02-12-2020
Merestorasi Puing-Puing Pariwisata!
H. Bambang Eka Wijaya

PARIWISATA mungkin leading sektor paling hancur terdampak Covid-19. Sebagai leading sektor, ekosistem pariwisata amat luas. Dan karena semua komponen ekosistem tersebut terdampak, merestorasinya juga harus komprehensif terhadap semua sendinya.
Sebelum pandemi Covid'19 melanda, dalam pidato kenegaraan 16 Agustus 2019 Presiden Jokowi menyampaikan, pada 2018 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 15,8 juta orang, dengan devisa yang diperoleh sebanyak 19,29 miliar dolar AS.
Dengan raihan itu, pendapatan devisa pariwisata Indonesia sudah di peringkat dua setelah devisa hasil ekspor minyak sawit mentah (CPO) yang pada 2018 itu menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencapai 35,7 juta ton atau senilai 23 miliar dolar AS.
Namun, sekalipun pendapatan devisa sudah cukup menggembirakan, jumlah wisman ke Indonesia dibanding dengan sesama negara ASEAN lainnya, Indodesia dengan 15,8 juta wisman itu cuma di peringkat empat.
Peringkat satu Thailand (38,3 juta), kedua Malaysia (25,8 juta), tiga Singapura (18,5 juta), empat Indonesia (15,8 juta), dan lima Vietnam (15,5 juta).
Harapan, vaksin Covid-19 bisa segera efektif pada medio awal 2021, sehingga restorasi keseluruhan sendi ekosistem pariwisata bisa dimulai.
Ekosistem utama dari pariwisata yang harus direstorasi adalah transportasi darat, laut, dan udara, infrastruktur dan suprastrukturnya. Pelakunya dari pilot, sopir bus wisata, sopir taksi sampai tukang ojek. Lalu biro perjalanan, dan tenaga guide-nya.
Restorasi memulihkan transpostasi pariwisata selain perlu waktu, juga perlu modal ekstra. Bayangkan maskapai penerbangan yang sudah rontok selama pandemi, harus membangun kembali armadanya. Bukan hanya pesawatnya, SDM-nya juga harus direstorasi.
Kedua, daerah tujuan wisata (DTW). Terdiri dari objek-objek wisata, hotel, restoran, galeri, ruang pertunjukan, penyelenggara atraksi sampai outbond beserta semua fasilitas pendukungnya, terutama para pelaku usaha, pekerja terampil berkelas universal untuk hotel, restoran dan pekerja seni dan budayawan.
Ketiga sektor pertanian dan industri yang menjamin logistik untuk semua orang yang terlibat, dari pengunjung, pekerja, sampai penyelenggara segals kegiatan pariwisata.
Restorasi pariwisata harus dilakukan dengan sabar, mengantisipasi pemulihan ekonomi domestik dan global. Karena, pariwisata adalah kegiatan penikmatan hasil kerja keras jangka panjang. Jadi, tunggu hasil tahap-tahap pemulihan ekonominya. ***

1 komentar:

7 Desember 2020 pukul 11.46 Yaudah mengatakan...


ayo daftarkan diri anda di AJOQQ :D
menangkan jackpot dengan sebanyak-banyaknya :D
WA;+855969190856