Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Satgas Covid Minta Tes Swab Dihemat!

Artikel Halaman 8,  Lampung Post Jumat 18-12-2020
Satgas Covid Minta Tes Swab Dihemat!
H. Bambang Eka Wijaya

KETUA Satgas penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta dinas kesehatan provinsi, kabupaten dan kota menghemat pengadaan tes usap (swab PCR). Dia menemukan, ada provinsi jumlah tes usapnya dalam sepekan melebihi ketentuan WHO.
Dia menyatakan, pengadaan tes usap semestinya mengacu pada ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 1.000 per satu juta penduduk dalam satu pekan.
Mungkin sekitar 7.000-10.000 per pekan di setiap provinsi. Namun, di DKI hari ini sudah mencapai 90.000 pemeriksaan.
Ia berharap agar ada penghematan. Jangan dihamburkan pemeriksaan yang tidak sesuai dengan target yang ada.
 Penghematan perlu untuk mengantisipasi wabah Cobid-19 yang belum diketahui kapan akan selesai.
"Setiap daerah harus memperhitungkan. Kita tidak tahu kapan Covid akan berakhir. Stamina kita secara fisik harus kuat dan juga dukungan  logistik terutama anggaran harus kita perhitungkan," ujar Doni. (Kompas.com, 14/12)
Menanggapi pernyataan Soni Monardo itu  Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban menyatakan, kalau sekadar untuk check up setuju untuk dihemat. Namun kalau untuk kontak tracing atau pelacakan orang yang kontak dengan pasien positif Covid tak boleh ada penghematan tes swab.
"Untuk kontak tracing, walaupun asimtomatik atau tanpa gejala ya perlulah dites," ujar Zubairi.
Menurut Zubairi, WHO dan semua negara telah sepakat melakukan tes sebanyak mungkin untuk menjaring orang yang positif korona sebanyak mungkin guna melindungi warga masyarakat yang negatif dari penularan.
Namun pada Agustus 2020 Presiden Trump menghentikan tes swab terhadap orang tanpa gejala, dengan alasan, semakin banyak orang yang dites swab akan semakin banyak pula orang yang terjaring positif Covid-19, membuat AS tàmpak buruk menghadapi pandemi.
Nyatanya, akibat dikurangi pelaksanaan tes swab, justru penularan Covid-19 lebih pesat merebak di AS hingga mencatat angka tertinggi di dunia.
Dikhawatirkan, penghematan tes swab yang dianjurkan Satgas itu juga (seperti yang dilakukan Trump) agar angka positif penularan baru yang belakangan bertahan di atas 5.000 per hari bisa diturunkan dengan dikuranginya tes swab.
Kalau motif penghematan tes swab-nya seperti itu, tentu akibat yang sama dengan di AS juga bisa terjadi di Indonesia.
Motif lain bisa diduga, karena vaksin Covid-19 telah tiba, tes swab tak perlu lagi dihamburkan karena jalan keluar lain dari pandemi yang lebih ampuh sudah tersedia. ***



0 komentar: