Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Indonesia Tutup 2020 dalam Resesi!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Rabu 23-12-2020
Indonesia Tutup 2020 dalam Resesi!
H. Bambang Eka Wijaya

PROYEKSI terakhir Bank Dunia dalam laporan "Indonesia Economic Prospect Desember 2020: Toward a Secure and Fast Recovery" yang dirilis Jumat (18/12) mengindikasikan Indonesia akan menutup 2020 dalam resesi dengan PDR Riil (minus) -2,2%.
"Pertama kali dalam dua dekade," tulis laporan itu dikutip CNBC-Ind. (18/12). Proyeksi sebelumnya pada September (minus) -1,6%.
Meski menyebut ekonomi sudah mulai pulih dari kontraksi signifikan di kuartal II sebesar 5,3%, pemulihan tak merata di semua sektor.
Sektor-sektor dengan intensitas kontak yang tinggi seperti pekerjaan yang sulit dilakukan dengan jarak jauh dan yang mengandalkan interaksi langsung dengan pelanggan -- transportasi, perhotelan, pedagang grosir dan ritel, konstruksi, manufaktur -- mengalami dampak yang sangat berat. Bank Dunia menyebut baru sebagian saja pulih.
Sektor-sektor yang lebih sedikit intensitas kontaknya seperti keuangan, pendidikan, telekomunikasi dan informasi lebih mampu bertahan. Sektor-sektor yang terekspos dengan permintaan asing yang tinggi, seperti pertambangan dan manufaktur sedikit terlindungi oleh pemulihan perdagangan global dan peningkatan sebagian harga komoditas dari tingkat terendahnya pada pertengahan 2020.
Beberapa indikator pasar tenaga kerja lebih lemah secara signifikan dibandingkan sebelum krisis. Respon kebijakan moneter terhadap krisis, dinilai Bank Dunia sudah kuat, namun memiliki risiko keuangan makro yang perlu dikelola.
Respon fiskal untuk menyelamatkan nyawa dan pekerjaan serta menstimulasi pemulihan sudah sangat nyata. Walau relatif rendah dibanding negara-negara sepadan, utang publik meningkat, dan ruang fiskal berisiko mengetat jika tidak ada reformasi yang dilakukan.
"Ini memcerminkan pemulihan yang lebih lemah daripada perkiraan pada kuartal III dan sebagian kuartal IV dan pembatasan mobilitas dan social distancing yang masih akan terus ada di tengah meningkatnya kasus Covid-19," tulis laporan itu.
Meski demikian, di 2021 Bank Dunia memprediksi ekonomi positif 4,4%.
Sementara itu, Country Director World Bank untuk Indonesia Satu Kahkonen mengingatkan masyarakat miskin  dan rentan di Indonesia diprediksi semakin tak mampu membeli makanan pokok. Ini menjadi salah satu masalah yang muncul akibat pandemi Covid-19.
"Keamanan pangan di Indonesia mengalami tantangan. Pasokan pangan ini lebih banyak dinikmati mereka yang mampu membeli makanan dan tidak demikian dengan mereka yang miskin," ujar Kahkonen. ***

,  

0 komentar: