Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Dicari, Pemimpin Merakyat Berkemajuan!

Artikel Halaman 12, Lampng Post Kamis 25-03-2021
Dicari, Pemimpin Merakyat Bekemajuan!
H. Bambang Eka Wijaya

PEMIMPIN berkemajuan adalah tokoh yang melesat dari pakem zamannya membentang era baru dengan harapan baru, seperti para pendiri Sarekat Dagang Islam (1905), Boedi Oetomo (1908), dan Muhammadiyah (1912).
Para menteri kabinet 1970-an awal juga berkemajuan. Pada zaman itu mereka menjadikan Indonesia negara pertama di Asia yang membangun tol langit; Satelit Palapa.
Sayangnya, 50 tahun selanjutnya pengembangan teknologi canggih itu telatif stagnan. Jaringannya di seantero Tanah Air pun, Palapa Ring, baru selesai 2020.
Tol langkit itu hanya menjadikan bangsa Indonesia konsumen produk impor, televisi, telefon, internet, selular. Tak ada inovasi monumental yang sebanding dengan hadirnya teknologi unggul tersebut.
Bukan karena anak bangsa tak mampu. Justru terjadi brain drain, mereka mengembara menjadi diaspora untuk mengamalkan ilmunya, karena tak terwadahi di kampung sendiri.
Di badan internasional standarisasi teknologi komunikasi (3rd Generation Partnership Project/3GPP) yang mengembangkan 4G hingga 5G, misalnya, banyak anak Indonesia tapi bukan atas nama lembaga negerinya.
Antara lain, Dr. Basuki Priyanto, Master Researcher di Sony Mobile Communication AB Swedia, dan Dr. Eko Onggosanus Direktur Riset Samsung Reaearch Amerika. (Kompas.com, 16/3/2016)
Brain drain terjadi karena penguasa negeri sendiri sibuk menakuti rakyat dengan radikalisme (momok buatan penguasa sendiri), dan menjadikan aturan teknologi elektronik (UU ITE) alat meringkus pengeritik penguasa.
Karena itu, ke depan dibutuhkan pemimpin merakyat yang berkemajuan. Tak larut dalam urusan tetekbengek. Tapi fokus memandu bakat, mendorong, dan mengelola inovasi hingga geraknya secara nasional menjadikan Indonesia berada di baris depan persaingan Iptek global.
Jelas tak mudah, tapi pencarian serius seorang pemimpin yang bukan kaleng-kaleng harus dilakukan. Harus dicari di antara tokoh-tokoh par excellences di seantero negeri. Pasti ada.
Industri berbasis internet of thing (IOT) yang murni ditangani anak-anak bangsa sendiri ditumbuhkan menjadi leading sektor revolusi industri 5.0. Targetnya menghadirkan berbagai produk teknologi mutakhir 'made in Indonesia'.
Bangun sebuah kawasan Lembah Silikon Indonesia. Di situ anak-anak berbakat digembleng dan dimatangkan. Jadikan sebagai Kawah Candradimuka untuk mengejar ketertinggalan kita dari negeri pesaing. Tanpa itu, kalau tetap sibuk dengan radikalisme dan UU ITE, kita akan semakin jauh tertinggal. ***





0 komentar: