Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Pelajaran dari Pengalihan Pabrik Tesla!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Senin 08-03-2021
Pelajaran dari Pengalihan Pabrik Tesla!
H. Bambang Eka Wijaya

DI mata negara maju, negeri kita terlihat hanya negara terbelakang baru berkembang. Karena itu, sebelum berinvestasi strategis, perusahaan teknologi maju seperti Tesla membayar konsultan untuk survei risiko Ecosystem and Social Ground (ESG).
Berdasar berbagai sumber, Katdata.co.id (2/3/2021) menduga, hasil survei itu membuat Tesla memindahkan investasi pembangunan pabrik mobil listriknya dari Indonesia ke India. Soalnya, Tesla tak mau berinvestasi di negara yang pengelolaan lingkungan alam dan sosialnya berisiko buruk.
Kebetulan saat survei itu Indonesia sedang heboh menolak UU Omnibus Cipta Kerja. Karena rentan perusakan lingkungan alam dan rawan sosial tenaga kerja. Buruh demo beruntun menolak.
Serba kebetulan juga, waktu itu buruh tambang nikel di Konawe, Sulawesi Tenggara, demo membakar sendiri pabrik smelter tempat mereka bekerja.
Kerentanan sosial yang fatal. Apalagi itu dipicu tuntutan buruh yang telah tiga tahun bekerja tak diangkat jadi karyawan tetap seperti pernah dijanjikan majikan, hanya karena ada UU Cipta Kerja baru yang membenarkan karyawan kontrak tak diangkat selamanya.
Secara sosial India juga rawan, tapi meski orang India lebih miskin tak akan membakar sendiri pabrik tempat mereka cari makan.
Selain itu, untuk memikat investasi Indonesia hanya mengandalkan kekayaan alamnya, dalam kasus ini nikel. 
Padahal, bos Tesla, Elon Musk, mencuit di akun medsosnya sedang mengupayakan substitusi nikel dengan besi pada produksi baterai mobil listrik. Jadi riset itu yang membuat Tesla tak tergantung pada nikel.
Di lain sisi, lahan areal pertambangan nikel di Sulawesi mayoritas sudah dikuasai dua kelompok asing. Di Selatan dan Timur di areal seluas 6,6 juta hektar dikuasai Inco Vale, asal Kanada dan Brasil.
Sementara di Tenggara, di Morowali dan Konawe, dikuasai produsen stainless Tiongkok Tsingshan Group. Sisanya di Maluku Utara dan Papua, apa belum ada pihak asing? Tentu Tesla telah mendapat data akurat semua hal soal nikel dan Indonesia itu hingga check out!
Dari kasus Tesla ini bisa ditarik pelajaran bahwa selama ini pemimpin bangsa setahap demi setahap melalui pembuatan UU berusaha menjaga martabat lingkungan dan sosial manusia Indonesia sebagai keagungam peradaban bangsa.
Tapi muncul rezim haus modal menjebol semua tanggul peradaban itu dengan merendahkan martabat lingkungan dan sosial bangsanya. Bangsa lain saja enggan terlibat penghancuran suatu peradaban oleh kaumnya sendiri itu. ***


0 komentar: