Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Setahun Pandemi, Tewas 99 per Hari!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Sabtu 06-03-2021
Setahun Pandemi, Tewas 99 per Hari!
H. Bambang Eka Wijaya

HINGGA 1 Maret 2021 pandemi Covid-19 genap setahun di Indonesia, jumlah korban meninggal sebanyak 360.325, dengan 365 hari dalam setahun per hari rata-rata tewas akibat wabah tersebut sebanyak 99 orang.
Tingkat kematian yang cukup masif. Bahkan pada pekan terakhir, dari 23 Februari hingga 1 Maret 2021, dalam sepekan jumlah kematian 1.634 orang, rata-rata 233 orang per hari. Lebih dua kali lipat dari rata-rata per hari dalam setahun.
Kematian merupakan muara dari semua proses penanganan wabah, dari testing, tracing, treatment atau perawatan. Jumlah kematian yang tinggi mencerminkan kualitas fasilitas serta pelayanan pengobatan dan perawatan.
Dengan itu saatnya pemerintah mengevaluasi penanganan Cobid-19 secara komprehensif. Meskipun vaksinasi telah berjalan, penurunan angka kematian harus diupayakan semaksimal mungkin, untuk menghormati dan menjaga hak hidup setiap warga negara. Apa gunanya penurunan angka positif baru kalau nyatanya jumlah yang meninggal tetap tinggi akibat banyak orang terinfeksi tak terjaring testing, sehingga pengobatannya tak tepat waktu. 
Karena itu, layak disesalkan jika benar seperti diakui Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden Kamis (18/2/2021) bahwa jumlah testing memang sangat memengaruhi besar kecilnya penambahan kasus Covid-19. Pernyataan itu terkait dengan penurunan signifikan kasus baru pekan terakhir. (Kompas.com, 20/2/2021)
Itu mengindikasikan penurunan angka kasus baru terjadi akibat mengecilnya jumlah testing, bukan berkat PPKM seperti ditegaskan epidemiolog Dicky Budiman. Ini berbahaya jika angka kematian tetap tinggi, karena penularan baru tak terjaring testing bahkan virusnya kian merebak di masyàrakat. Itu terlihat pada kembali penuhnya pasien Covid-19 di RS Darurat Wisma Atlet, Jakarta.
Itu berarti dalam memasuki tahun kedua pandemi Covid'19 tak perlu tergesa menghibur diri dengan rekayasa penurunan angka infeksi baru lewat mengurangi jumlah testing. Semakin banyak orang terinfeksi yang terjaring testing swab PCR semakin baik, karena semakin banyak pula orang yang mendapatkan pertolongan tepat waktu.
Vaksinasi tak harus menurunnkan testing untuk berburu virus dalam masyarakat, agar tidak lebih banyak lagi korban tewas sebelum tingkat kekebalan kelompok (herd immunity) tercapai. Hindarilah kehilangan nyawa warga bangsa akibat wabah dengan cara apa pun semaksimal mungkin. ***



0 komentar: