Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

N439K, Virus Varian Baru Lebih 'Pintar'!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Rabu 17-03-2021
N439K, Virus Varian Baru Lebih 'Pintar'!
H. Bambang Eka Wijaya

SAAT vaksinasi mulai dipacu untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) muncul virus corona varian baru lagi, N439K. Varian ini sudah ditemukan di 30 negara, dan dinilai lebih 'pintar' dari virus corona yang ada sebelumnya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih mengatakan, "Varian N439K ini ternyata lebih smart dari varian sebelumnya karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia lebih kuat, dan tidak dikenal oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi." (Tren.Kompas, 14/3)
Dengan adanya temuan virus baru asal Skotlandia menyusul virus B.1.1.7 asal Inggris tersebut, IDI mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat.
Mutasi N439K yang sebenarnya ditemukan di Skotlandia sejak Maret 2020 itu, garis keturunannya kedua (B.1.258) telah muncul secara independen di negara-negara Eropa. Sampai Januari 2021, varian ini terdeteksi di lebih dari 30 negara di seluruh dunia.
Dilansir dari BBC (27/1/2021), mutasi ini ditemukan pada sekitar 500 sampel yang diambil dari pasien di Skotlandia, tetapi pada Juni penyebaran berkurang berkat pembatasan atau lockdown yang ketat.
Varian yang membawa mutasi ini juga menunjukkan beberapa resistensi terhadap antibodi yang diambil dari pasien yang telah pulih dari virus.
Ini menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan virus untuk menyebabkan infeksi berulang.
Dalam jurnal Cell, peneliti menganalisis pengikatan lebih dari 440 sampel serum poliklonal dan lebih dari 140 antibodi monoklonal dari pasien yang pulih.
Mereka menemukan pengikatan proporsi antibodi minoklonal dan sampel serum secara signifikan berkurang oleh N439K.
Dan yang terpenting, ternyata mutasi N439K memungkinkan pseudovirus menolak netralisasi oleh antibodi monoklonal yang telah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Kesimpulannya, ada kemungkinan varian baru N439K tidak bisa diatasi dengan vaksin Covid-19 yang ada sekarang.
Dilaporkan Kompas.com (12/3/2021), ahli biologi molekuler Ahmad Utomo menyebutkan, meski lebih pintar dari virus coroona sebelumnya, tidak ada ciri atau gejala khusus dari sisi dampak gejala penyakit paskaterinfeksi varian N439K.
Meski gejalanya hampir sama denga  terinfeksi virus SAR-CoV-2 penyebab Covid-19, tetapi diketahui varian N439K ini relatif lebih mudah menular.
Untuk mewaspadai virus N439K, masyarakat diimbau menghindari bekerja di ruang ber-AC terlalu lama. ***




0 komentar: