"SINABUNG, tampak berdiri gagah dari jalan raya Berastagi-Kabanjahe, gunung dengan prisma kepundan utuh, tak punya kawah, 400 tahun diam seribu bahasa!" ujar Umar.
"Sinabung pendiam terutama dibanding Sibayak, tetangganya, dekat Bandar Baru—perbatasan Deli Serdang dan Tanah Karo—yang justru sangat aktif! Kawah Sibayak yang menganga selalu mengepulkan asap, di kakinya banyak mata air panas belerang menyembur! Maka aneh, kalau justru Sinabung yang meletus Minggu malam lalu!"
"Sinabung yang tenang membuat pengawas gunung api terlena, tak memantau aktivitasnya dalam jangka waktu lama!" sambut Amir. "Tapi justru amuk dadakan sang pendiam itu mengingatkan pada masalah jauh lebih serius—terbukanya kembali jalur cincin api lama oleh desakan lempeng Australia ke lempeng Eurasia di wilayah Sumatera sejak gempa besar dan tsunami—
disusul gempa-gempa berikutnya!"
"Masalah jauh lebih serius akibat terbukanya kembali cincin api lama oleh rentetan gempa itu pasti kemungkinan ikut terbukanya jalur cincin api Supervolcano Toba!" tegas Umar. "Jika hidupnya kembali cincin api atas Sinabung yang tenang saja kita bisa kecolongan, bukan mustahil pula untuk kecolongan pada Supervolcano Toba! Padahal, tak terbayangkan betapa dahsyatnya jika kecolongan pada Supervolcano Toba, yang saat meletus debunya menutup permukaan bumi dari sinar matahari berbilang tahun lamanya!"
"Karena itu, kita tak cukup hanya prihatin dengan realitas buruknya manajemen informasi bencana (MI, [30-8]) pada meletusnya Sinabung!" timpal Amir. "Lebih dari itu, pengalaman buruk tersebut harus dijadikan cambuk bagi bangsa kita untuk membenahi dan meningkatkan kualitas informasi tentang gunung api kita—terutama karena kita hidup di sekitar cincin api tersebut!"
"Konon lagi kita di Lampung, bagian dari jalur cincin api itu! Krakatau dan Anak Krakatau sangat aktif! Gunung Tanggamus juga aktif! Lalu Gunung Rajabasa, meski pendiam mirip Sinabung, di kakinya banyak mata air panas belerang, isyarat kaitannya dengan cincin api tak bisa disepelekan!" tegas Umar. "Ungkapan para ahli asing tentang dorongan lempeng Australia ke Eurasia bisa mengaktifkan kembali cincin api lama, tentu layak diwaspadai! Untuk itu, alangkah baik jika sistem informasi gunung api bisa diandalkan! Dengan itu sejauh mana ancaman bencana bisa diketahui dan diantisipasi lebih dini! Bukan sebaliknya, saat terjadi justru dibuat bingung oleh manajemen informasi bencana yang buruk!"