Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

‘Lampost’ 36 Tahun Ekspresikan Aspirasi!


"HARI ini, 10 Agustus 2010, Harian Lampung Post--Lampost—berusia 36 tahun," ujar Umar. "Usia matang dan dewasa untuk ukuran manusia!"

"Namun, dengan kerendahan hati diakui, Lampost masih banyak kekurangan, belum sepenuhnya mencerminkan kematangan usianya!" timpal Amir. "Usaha maksimal untuk objektif tak cukup, karena subjektivitas pengelola dalam memilih, menulis, dan menempatkan berita tak pernah bisa dilepas sepenuhnya! Lampost pun hadir dengan keterbatasan, objektivitas yang subjektif tak lepas dari ketaksempurnaan manusianya! Objektivitas sebatas formal, para pihak terkait berita terakomodasi!"

"Perkembangan pesat teknologi informasi, diiringi dinamika warga mengikutinya, juga membuat Lampost harus mengakui kekurangannya!" tegas Umar. "Khususnya dalam perubahan sistem komunikasi global dari broadcast—satu media mendikte jutaan audiens—ke sistem broadband—jutaan sumber melayani satu customer—dan kian interaktif! Dengan periode pelayanan 1 x 24 jam dan terbatasnya ruang akibat mahalnya biaya produksi, kapasitas media cetak juga kian terbatas dalam memenuhi tuntutan kebutuhan informasi warga yang semakin dinamis!"


"Tapi dengan luapan informasi dari jutaan sumber dalam sistem broadband, audiens juga butuh waktu untuk mengakses informasi yang benar-benar dia butuhkan!" timpal Amir. "Membantu warga yang waktunya amat berharga itu, media cetak menyeleksikan informasi yang dibutuhkan lewat kriteria genting/penting dan menarik! Di sini, subjektivitas pengelola media jadi penentu, dengan ketepatan pilihan topik dan materi justru sebagai ujian relevansi media bagi pembacanya!"

"Ujian berkriteria lebih selektif dan kualitatif lebih baik itu, agar pembaca tak terbenam kehabisan waktu dalam sampah asal tumplek berita, hingga pilihan media benar-benar mengekspresikan aspirasi pembaca, dijalani dengan pemilihan umum lewat pasar—market electoral system—setiap hari! Ini kelebihan pers dari partai politik yang diuji lewat pemilu lima tahun sekali, setimpal dengan posisi pers sebagai pilar keempat negara demokrasi!" tegas Umar. "Lewat pemilu setiap hari itu, kian kuat aspirasi pembaca diekspresikan, tambah kuat pula dukungan pembaca—yang bayar iuran tetap dengan melanggani media untuk pengekspresian aspirasinya!"

"Untuk semua itu, dengan segala kekurangan yang ada, kita ucapkan terima kasih kepada pembaca yang tetap mempercayakan Lampost mengemban dan mengekspresikan aspirasinya!" ujar Amir. "Dirgahayu Lampung Post!"

0 komentar: