Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Nasib Petani Terlupakan!


"NASIB petani yang mayoritas warga bangsa dan kantong kemiskinan ternyata terlupakan, tak disinggung dalam pidato Presiden SBY di DPR 16 Agustus!" ujar Umar. "Akibat pidato yang tidak menukik ke persoalan substansial pertanian itu muncul kekhawatiran, pembangunan pertanian tak sampai ke daerah hingga jurang antara si miskin dan si kaya semakin lebar!" (Kompas, [19-8])

"Kenyataan itu cukup memprihatinkan!" sambut Amir. "Padahal, di sisi lain, para petani dewasa ini menuntut perhatian yang lebih serius, selain iklim labil dan serangan hama terus meluas, banyak masalah lama belum teratasi dengan revitalisasi pertanian yang dicanangkan sejak priode pertama pemerintahan SBY!"


"Masalah lama itu seperti permodalan, yang meski ada tapi aksesnya sulit oleh petani, sehingga jadi tidak signifikan!" timpal Umar.

"Itu menurut Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan Winarno Tohir pada Kompas (idem). Juga soal kekurangan 17 ribu tenaga penyuluh! Belum lagi infrastruktur pertanian seperti jaringan irigasi dan damnya banyak rusak—senasib infrastruktur jalan raya!"

"Bahkan masalah revitalisasi pertanian sudah sejauh mana hasilnya sama sekali tak disinggung dalam pidato itu!" tegas Amir.

"Di sisi lain, pasar dalam negeri semakin tergantung pada produk pertanian asal impor, dari gandum, buah-buahan, sampai kedelaihingga tak kepalang mengubah pola konsumsi warga, dari aneka olahan gandum hingga produk olahan kedelai seperti susu!"

"Pada konsumsi buah, untung masih ada pisang, pepaya, melon, semangka dan lengkeng yang bisa produktif sepanjang tahun!" timpal Umar. "Tanpa itu, konsumsi buah kita juga bisa sepenuhnya tergantung pada impor seperti gandum!"

"Untuk itu, sejalan dengan peningkatan aliran dana APBN ke daerah, diharapkan para kepala daerah dan DPRD mengambil peran lebih besar dalam peningkatan usaha tani di daerahnya!" tegas Amir.

"Isu yang merebak di pusat seolah kemampuan daerah menyerap anggaran rendah jadi tak relevan lagi, mengingat justru dana yang diperlukan daerah untuk memprioritaskan sektor pertanian dan revitalisasinya ini bahkan jauh lebih besar dari peningkatan anggaran ke daerah!"

"Dengan demikian, justru ketika Presiden terlupa memberikan janji dan solusi bagi peningkatan kesejahteraan petani, ditarik menjadi peluang penting bagi pemerintah dan politisi daerah untuk mengisi perannya!" tegas Umar.

"Terbuka peluang lebih besar bagi kepala daerah dan politisi DPRD untuk mewujudkan janji kampanye mereka kepada kaum tani! Jangan sia-siakan itu!"

0 komentar: